TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga China Ditangkap soal Rasisme, Suruh Anak Zambia Bicara Ini

Video yang dihasilkan dijual di media sosial

Kreator film asal China, Lu Ke. (twitter.com/jasirembe)

Jakarta, IDN Times - Seorang warga negara China bernama Lu Ke berhasil ditangkap oleh aparat keamanan di Zambia pada Senin (20/6/2022). Ia diketahui terlibat dalam skandal rasisme lewat rekaman video dengan Bahasa Mandarin yang tidak dimengerti anak-anak. 

Tidak hanya dianggap memanfaatkan anak-anak di Malawi untuk menjadi objek dalam video rasisme tersebut. Ia bahkan menjual video tersebut ke media sosial di negeri Tirai Bambu demi mendapatkan keuntungan pribadi. 

Baca Juga: Banjir Bandang dan Longsor di China Sebabkan Kerugian Hampir Rp5 T

1. Lu Ke ditangkap ketika melarikan diri ke Zambia

Kabar penangkapan Lu Ke di Zambia ini diungkapkan langsung oleh Departemen Imigrasi dan Pelayanan Sipil Malawi. Sebab, ia sudah menjadi buronan pemerintah Malawi setelah video dengan ungkapan rasisme itu beredar di dunia maya. 

"Dia sudah ditangkap di Chipata, Zambia, setelah berusaha melarikan diri dari Malawi," tutur juru bicara Kantor Imigrasi Malawi, Pasqually Zulu, dilansir Africa News

Sementara itu, pihak juru bicara Kepolisian Malawi, Harry Namwaza, menyebut bahwa otoritas negaranya menginginkan warga negara China itu diadili di Malawi. Maka, nantinya akan ada permintaan ekstradisi Lu Ke kepada otoritas Zambia. 

Dilaporkan Nyasa Times, Menteri Kesatuan Nasional Malawi, Timothy Pagonachi Mtambo yang sebelumnya mengadakan pertemuan dengan petinggi di University of Malawi mengaku senang dengan kabar penangkapan ini. Ia juga berkata ini adalah sebuah keberhasilan yang diraih oleh pemerintah Malawi dan China. 

2. Skandal video rasisme berhasil diungkap oleh jurnalis BBC

Lu Ke merupakan seorang kreator film asal China. Dia sedang diinvestigasi dalam kasus eksploitasi anak dan rasisme di Malawi. Meski tercatat sebagai warga negara China, tapi ia diketahui punya izin tinggal di negara Afrika Timur tersebut. 

Dalam laporan BBC, ia diketahui memanfaatkan anak-anak lokal di Malawi untuk membuat video perkenalan dalam Bahasa Mandarin. Anak-anak tersebut tidak mengetahui arti ucapan yang dikatakannya. Namun, ia berdalih tindakannya untuk memperkenalkan kebudayaan China. 

Pada salah satu videonya terdapat ujaran rasisme, yang mana anak-anak diharuskan untuk mengatakan suatu kalimat dalam Bahasa Mandarin yang memiliki arti, "Saya adalah monster hitam. IQ saya rendah". 

Ketika diinvestigasi oleh jurnalis yang berpura-pura menjadi seorang pembeli video, Lu Ke sempat mengakui perbuatannya. Tak berselang lama, ia mengelak telah membuat dan merekam video tersebut.

Beberapa video yang dibuatnya itu dapat dibeli dengan harga yang cukup mahal senilai 70 dolar AS atau Rp1 juta di media sosial China ataupun platform internet lainnya. 

Baca Juga: Imbas Inflasi dan Kemiskinan, Warga Kenya yang Berebut Jual Ginjal

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya