TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Jerman Didenda Rp62 Juta karena Gambar Logo Z di Mobilnya

Terbukti mendukung invasi Rusia ke Ukraina

Bendera Jerman di Reichstag, Berlin (pexels.com/@ingo)

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Hamburg, pada Selasa (26/10/2022), resmi menghukum warga yang kedapatan memasang simbol Z pada kaca kendaraannya. Hal ini memicu reaksi keras lantaran simbol tersebut adalah propaganda dukungan atas invasi Rusia ke Ukraina. 

Dilaporkan Deutsche Welle, otoritas Jerman sudah membuka ratusan investigasi terkait penggunaan simbol Z di tempat umum pada April lalu. Pasalnya, simbol itu dikategorikan sebagai dukungan invasi, setelah ratusan kendaraan militer Rusia di Ukraina dicat dengan simbol tersebut. 

Baca Juga: Jerman Berencana Legalkan Ganja untuk Tujuan Rekreasi

1. Pelaku mendapat hukuman yang lebih berat

Berdasarkan keputusan ini, pelaku mendapat hukuman denda hingga 4 ribu euro (Rp62,7 juta). Pasalnya, ia terbukti menunjukkan dukungannya atas agresi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak Februari silam. 

Dalam tuntutan tersebut, pria itu diketahui melakukan aksinya pada Maret ketika perang telah berjalan satu bulan. Ia dilaporkan memasang kertas A4 yang dicat dengan simbol Z berwarna biru di kaca belakang mobilnya dan berkendara keliling Kota Hamburg. 

Hukuman yang didapat pria tersebut berupa 50 euro selama 80 hari. Sebelumnya, ia sudah dikenakan hukuman 30 euro per 60 hari, tapi karena ia mengajukan banding dan tidak dapat membuktikan tidak bersalah, maka ia dapat hukuman yang lebih berat. 

2. Terdakwa menyangkal itu bentuk dukungan kepada Rusia

Pria berusia 62 tahun itu memang mengakui bahwa ia memasang simbol tersebut di mobilnya. Namun, ia sempat berargumen bahwa simbol itu hanyalah menunjukkan huruf alpabet latin terakhir. 

Tak hanya itu, pelaku juga berdalih bahwa hubungan antara huruf itu dan konflik di Ukraina hanya hipotesis. Ia menyebut itu sebagai interpretasi dari film berjudul Prancis-Aljazair, "Z" dan juga bar bernama sama di Hamburg yang kini sudah tutup, dilaporkan dari Focus.

Pasalnya, Jerman dan beberapa negara anggota Uni Eropa lainnya sudah menganggap simbol itu sebagai bentuk dukungan terhadap perang Rusia-Ukraina. Oleh karenanya, simbol yang berasal dari kata "Za Pobedu" atau 'Untuk Kemenangan' itu dilarang. 

Baca Juga: Punya Hubungan dengan Rusia, Kepala Keamanan Siber Jerman Dipecat! 

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya