Jerman Berencana Legalkan Ganja untuk Tujuan Rekreasi

Tahun lalu ada 4 juta pengguna ganja di Jerman

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach, pada Rabu (26/10/2022), berencana melegalkan ganja untuk rekreasi bagi orang dewasa. Aturan itu dianggap dapat menjadi contoh bagi negara Eropa lainnya.

Namun, rencana pemerintah Jerman itu masih perlu diperkenalkan kepada Uni Eropa (UE) untuk dinilai. Jika UE memberi lampu hijau, maka Jerman baru akan menjalankan rencananya.

1. Diperbolehkan memiliki ganja hingga 30 gram

Jerman Berencana Legalkan Ganja untuk Tujuan RekreasiIlustrasi orang yang sedang membuat rokok ganja. (Unsplash.com/Thought Catalog)

Melansir The Guardian, Jerman akan mengizinkan kepemilikan ganja untuk tujuan rekreasi hingga 30 gram. Warga juga akan diizinkan untuk menanamnya hingga tiga tanaman. 

Lauterbach mengatakan, legalisasi ganja dalam produk makanan, seperti permen karet atau makanan yang dipanggang masih akan perlu diselidiki, tapi tidak mungkin untuk pengenalan batas atas umum pada kandungan tetrahidrokanabinol (THC), senyawa utama ganja. Namun, batas THC atas untuk anak berusia 18 hingga 23 tahun dianggap mungkin.

"Larangan umum untuk mengiklankan ganja rekreasi berlaku. Ganja rekreasi dijual dengan kemasan luar (netral) tanpa desain iklan," kata dokumen rencana itu.

Dalam rancangan pemerintah, distribusi produk ganja akan dilakukan di tempat-tempat berlisensi seperti apotek.

Jika kebijakan ini disahkan, maka proses hukum sebelumnya yang terkait dengan kasus-kasus yang tidak lagi ilegal akan dihentikan.

Baca Juga: Dipakai Sendiri, Komeng Nekat Tanam Ganja di Rumahnya

2. Legalisasi dapat menambah pemasukan negara

Jerman Berencana Legalkan Ganja untuk Tujuan RekreasiBendera Jerman (Unsplash.com/Christian Wiediger)

Melansir Reuters, pemerintah Jerman akan memperkenalkan pajak konsumsi khusus dan mengembangkan pendidikan terkait ganja serta program pencegahan penyalahgunaan.

Sebuah survei menunjukkan, legalisasi ganja dapat menambah pendapatan pajak tahunan Jerman dan menghemat biaya sekitar 4,7 miliar euro (Rp,73,4 triliun), juga membantu menciptakan 27 ribu lapangan pekerjaan baru.

Lauterbach menyampaikan, legalisasi akan membantu melindungi pengguna dan menekan pasar gelap. Tahun lalu ada sekitar 4 juta orang di Jerman mengonsumsi ganja, 25 persen di antaranya berusia antara 18-24 tahun.

Jerman akan mempresentasikan aturan tersebut kepada UE untuk mendapat persetujuan, dan baru akan menyusun undang-undang setelah Komisi Eropa menyetujui rencana tersebut.

"Jika Komisi UE menolak pendekatan Jerman saat ini, pemerintah kita harus mencari solusi alternatif. Bukan hanya mengatakan: yah, kami telah mencoba yang terbaik," kata Niklas Kouparanis, kepala eksekutif Bloomwell Group, salah satu perusahaan ganja terbesar di Jerman.

Kouparanis menambahkan, Jerman perlu mengizinkan impor ganja karena penanaman dalam negeri tidak akan dapat memenuhi permintaan jangka pendek.

3. Legalisasi ganja mendapat pertentangan

Jerman Berencana Legalkan Ganja untuk Tujuan RekreasiIlustrasi orang yang sedang membuat rokok ganja. (Pexels.com/Harrison Haines)

Tindakan pemerintah Jerman mendapat pertentangan dari asosiasi apoteker yang memperingatkan risiko kesehatan. Legalisasi ganja juga dapat menempatkan apotek dalam konflik medis.

Thomas Preis, pimpinan Asosiasi Apoteker Rhine Utara, khawatir para apoteker nantinya bakal berlomba untuk menyediakan ganja murni untuk komersial. Alih-alih menjalankan fungsinya sebagai penyedia obat profesional. 

Rencana legalisasi juga belum disambut oleh semua negara bagian. Pejabat kesehatan di Bavaria, misalnya, mengingatkan agar aturan itu tidak membuat Jerman menjadi tujuan wisata narkoba di Eropa.

Sebaliknya, anggota parlemen dari Partai Hijau, Kirsten Kappert-Gonther, mengatakan bahwa larangan terhadap ganja hanya akan memperburuk risikonya.

"Karena kondisi yang terlalu ketat untuk pasar legal, hanya mempromosikan pasar gelap untuk ganja yang sangat kuat," kata Kappert-Gonther.

"Ketika saatnya tiba, kami akan dapat menawarkan model seperti waralaba untuk toko ganja selain toko kami sendiri," kata Lars Mueller, kepala eksekutif perusahaan ganja Jerman SynBiotic, yang menyambut baik inisiatif pemerintah.

Baca Juga: Kanselir Jerman: Putin Gak Akan Menang meski Menghanguskan Ukraina

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya