TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Republik Dominika Ikut Protes Dekriminalisasi Aborsi

Ikuti aktivis yang dirikan tenda di depan Istana Negara

Tenda yang didirikan aktivis di depan Istana Presiden Republik Dominika. (twitter.com/sergiagalvan)

Santo Domingo, IDN Times - Ratusan warga Republik Dominika dari berbagai lapisan masyarakat melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Pemerintahan. Mereka melakukan aksi tersebut sebagai dukungan kepada para aktivis yang menuntut dekriminalisasi aborsi dalam tiga kondisi kehamilan. 

Republik Dominika menjadi salah satu negara yang melarang secara penuh hukum aborsi di Amerika Latin. Selain Republik Dominika, terdapat Nikaragua, Honduras, Haiti, Suriname dan El Salvador yang melarang aborsi. 

1. Sudah sebulan aktivis dirikan tenda di depan Istana Negara

Pendemo untuk menyuarakan tuntutan dekriminalisasi aborsi di Republik Dominika. (twitter.com/nidiaguzman)

Sudah lebih dari satu bulan lamanya aktivis pro aborsi melakukan aksi protes dengan mendirikan tenda di depan Istana Negara yang berada di ibukota Santo Domingo. Bahkan para aktivis menjulukinya sebagai tenda harga diri atau resistensi sebagai bentuk protes kepada pemerintah. 

Selama ini aktivis telah berjuang agar dikabulkannya pelegalan aborsi dan dekriminalisasi yang disebabkan tiga kasus dalam Kode Penal. Mereka meminta diperbolehkannya aborsi dalam tiga kondisi ketika perempuan hamil dikarenakan ibunya dalam bahaya, disebabkan pemerkosaan dan ketika janin tidakmemiliki kondisi memungkinkan untuk hidup, dikutip dari Proceso

Baca Juga: Republik Dominika Akan Bangun Pagar di Perbatasan Haiti

Ratusan warga dari berbagai lapisan masyarakat mendatangi perkemahan yang didirikan oleh aktivis untuk melakukan aksi demonstrasi terkait aborsi. Bahkan mereka secara ramai-ramai mendatangi Gedung Pemerintahan untuk mendukung usaha yang dilakukan aktivis selama kurang lebih satu bulan lamanya. 

Bahkan aktivis selama ini juga mendapatkan dukungan dari sejumlah organisasi perempuan, politisi, para ahli, Sekolah Kedokteran dan Keperawatan. Aksi demonstrasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan suara agar undang-undang tersebut dapat terealisasi, dilansir dari France24.

Baca Juga: Republik Dominika Akan Bangun Pagar di Perbatasan Haiti

Verified Writer

Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya