Kasus COVID-19 Meningkat Drastis, Brussels: Hampir Seperti 'Tsunami'
Peningkatannya mencatatkan rekor terburuk kedua di Uni Eropa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Brussels, IDN Times - Belgia kembali melakukan pembatasan ketat untuk mencegah dampak penyebaran COVID-19, setelah statistik data menunjukkan peningkatan angka meningkat sangat drastis dalam beberapa waktu terakhir.
Negara yang menjadi lokasi markas besar Uni Eropa itu, mengaku kini menjadi salah satu negara yang paling terpukul parah dari serangan virus. Lonjakan baru bahkan menyebabkan beberapa rumah sakit terpaksa menunda operasi yang bukan prioritas untuk fokus pada penanganan pandemi. Pemerintah Belgia mengaku mulai kehilangan kendali dan kewalahan atas situasi yang ada dan menggambarkannya sebagai serangan 'tsunami' infeksi.
1. Situasi peningkatan kasus COVID-19 di Belgia saat ini terburuk di wilayah Eropa
Melansir dari The Guardian, Frank Vandenbroucke, selaku menteri kesehatan Belgia mengatakan kepada penyiar RTL, bahwa orang Belgia perlu mengubah perilaku mereka secara radikal. Dia menggambarkan situasi di salah satu wilayah bagian selatan dan juga di ibu kota Brussel, sebagai yang terburuk dan paling berbahaya di seluruh Eropa.
Dia berkata: “Kami adalah wilayah yang paling terpengaruh di seluruh Eropa. Kami sangat dekat dengan 'tsunami'… sehingga kami tidak lagi mengontrol apa yang sedang terjadi. Saat ini kami masih dapat mengontrol, tetapi dengan kesulitan dan stres yang luar biasa."
Vandenbroucke melanjutkan, bahwa jika situasi terus meningkat dari yang sudah ada, maka akan lebih banyak perawatan selain COVID-19 yang terpaksa ditunda dan itu jelas menandakan situasi yang sangat berbahaya.
"Hal utama adalah perilaku orang,” kata Vandenbroucke. “Mereka harus memahami bahwa mereka harus melindungi diri mereka sendiri dan orang yang mereka cintai. Oleh karena itu hargai jarak, kenakan masker jika tidak ada jarak, batasi jumlah kontak… Ini penting. Saya hanya dapat mengulangi: virus bukanlah kesalahan siapa pun, jadi jangan membuat salah satu pihak merasa bersalah. Tapi sekarang, memperbaiki situasi ini adalah tanggung jawab semua orang.”
Baca Juga: 10 Negara dengan Kasus COVID-19 Terbanyak, Indonesia Masuk Gak?
Baca Juga: Kekebalan Hilang, Penyintas COVID-19 Bisa Terpapar Virus Corona Lagi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.