Langgar Protokol Pandemi, Pernikahan di Israel Diwarnai Bentrok Polisi
Kasusnya jadi perhatian satu negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tel Aviv, IDN times - Sebuah pernikahan warga Israel di pemukiman luar Yerussalem, tepi barat West Bank, menjadi sorotan luas di negaranya dan mengundang kecaman pemeritah, usai sebuah rekaman video yang menampilkan pertikaian keluarga mempelai dengan para polisi tersebar luas di media sosial.
Para polisi awalnya datang ke acara pernikahan yang terjadi pada Rabu malam (14/10) setelah mendapat laporan, mengingat protokol pembatasan saat ini masih diterapkan akibat wabah COVID-19. Naasnya, hal itu justru menjadi adu baku hantam yang menyebabkan pertikaian berdarah. Baik keluarga mempelai dan polisi masing-masing memiliki versi pembelaannya, sementara kasusnya saat ini tengah diselidiki, melansir dari The Guardian.
Baca Juga: Survei: 90 Persen Warga Sosmed Arab Anggap Negatif Normalisasi Israel
1. Pernyataan kedua pihak yang bertentangan
Dalam video yang beredar di sosial media Israel, terlihat seorang pria yang berlumuran darah tampak dikawal oleh polisi. Menurut keterangan dari pihak keluarga, pria yang merupakan saudara dari mempelai itu mendapatkan luka akibat serangan dari petugas keamanan tersebut.
Awalnya, seorang polisi wanita datang untuk mengecek adanya pesta yang sedang berlangsung. Ketika polisi itu mulai mengambil gambar untuk identifikasi, para tamu merasa tidak nyaman dibuatnya sehingga sang ibu dari pengantin wanita menghampiri polisi dan meletakkan tangan di lensa ponsel untuk menghentikannya. Konfrontasi pun terjadi yang membuat polisi wanita meminta bala bantuan rekan-rekannya dan kemudian terjadilah perkelahian.
"Kami 13 bersaudara dan kami semua mulai membela ibu kami," kata adik perempuan mempelai wanita. Ayahnya Rabbi Ori Pollack, juga mengeluarkan pernyataan dengan berkata, “Anak laki-laki saya tidak ingin [polisi] membawanya, dan dia berdiri di depannya. Polisi menangkapnya, mencekiknya, dan melemparkannya ke belakang. Setelah dia diborgol, polisi membawanya ke dapur dan meninju wajahnya serta memecahkan botol di kepalanya." Keluarga menuduh para polisi telah menggunakan cara yang tidak proposional dan aksi itu terekam dalam video. Mereka juga mengklaim tidak ada pelanggaran yang terjadi karena tamu yang diundang hanya berjumlah 20 orang sesuai dengan peraturan, melansir Times of Israel.
Namun berbading dengan pernyataan keluarga mempelai, polisi justru mengeluarkan versi pembelaan yang bertentangan. Polisi berkata, bahwa wajah berlumuran darah yang dialami oleh si pria dalam video bukan disebabkan oleh serangan polisi, melainkan akibat terpeleset.
Polisi kemudian mempublikasikan video dari kamera tubuh petugas yang tampaknya menunjukkan polisi berusaha untuk bernalar dengan keluarga, sebelum satu orang dari pihak pengantin memulai perkelahian.
Polisi juga mengatakan ada lebih banyak orang yang hadir daripada yang diizinkan dan mereka datang ke sana setelah mendapatkan laporan dari tetangga yang mengeluhkan adanya pesta di tengah pandemi. Ketika polisi sedang menulis tiket pelanggaran untuk pemilik rumah, botol kaca yang penuh dengan minyak zaitun dilemparkan oleh keluarga ke arah mereka.
"Selama penangkapan, baik seorang petugas maupun tersangka terpeleset minyak dan terluka oleh pecahan kaca," kata polisi.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Baca Juga: Mengapa Bahrain dan UEA Mau Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Rekomendasi Artikel
Berita Terkini Lainnya