TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenang Tragedi 9/11: Dampak Tak Berujung Selama 20 Tahun

Apakah tindakan AS dalam "Perang Melawan Teror" berhasil?

Ilustrasi bendera Amerika Serikat. Unsplash.com/Aaron Burden

Jakarta, IDN Times - 11 September 2001 adalah tanggal yang tidak akan pernah dilupakan oleh warga Amerika Serikat dan dunia. Pada hari itu, serangan terorisme paling mematikan terjadi, ketika empat pesawat komersial dibajak dan ditabrakkan ke beberapa lokasi vital di sana.

Lebih dari 25.000 orang terluka dan hampir 3.000 nyawa melayang. Kengerian tersebut telah menyebabkan trauma mendalam bagi banyak orang. Dan lebih jauh bagi AS, itu adalah awal dimulainya serangkaian teror balas dendam yang memengaruhi dunia khususnya wilayah Arab.

Kini setelah 20 tahun berlalu, apakah dampak yang paling terlihat dari tragedi tersebut?

Baca Juga: 6 Dokumenter Bertema Tragedi 9/11, Kenang 20 Tahun Insiden

1. Terciptanya perang terpanjang selama sejarah AS

Ilustrasi potret koran yang memberitakan peristiwa 9/11. Unsplash.com/Aidan Bartos

Hanya berselang sebulan usai serangan 11 September 2001, serangkaian peristiwa 'balas dendam' pun dimulai yang menargetkan kelompok Al-Qaeda dan pemimpinnya, Osama bin Laden. Tidak ada yang menyangka perang yang berlangsung di Afghanistan nantinya akan membentang selama pemerintahan empat presiden. Menjadikannya sebagai perang terpanjang dalam sejarah AS, melansir dari CGTN.

Era kepemimpinan George W. bush (2001-2008) adalah awal dari segalanya. Dimulai dari peristiwa 9/11, Bush menandatangani resolusi yang mengizinkan penggunaan kekuatan penuh terhadap pelaku terorisme. Ia memulai kampanye penyerangan militer yang meruntuhkan Taliban dan pada 17 April 2002, terjadilah rekonstruksi Afghanistan.

Pada era Presiden Barrack Obama (2009-2016), lebih banyak pasukan militer AS dikirim ke Afghanistan dengan alasan untuk memerangi terorisme. Di bawah kepemimpinannya, kepala tertinggi Al-Qaeda Osama bin Laden berhasil dibunuh pada 1 Mei 2011. Setahun setelahnya, Pentagon AS mengumumkan untuk menyelesaikan misi tempur dan beralih peran menjadi bantuan keamanan.

Misi itu berlanjut saat Donald Trump memimpin (2017-2020). Trump yang berjanji untuk terus maju dengan komitmen militer terbuka, kemudian menandatangani perjanjian dengan Taliban yang membuka jalan bagi penarikan pasukan AS secara signifikan pada 29 Februari 2020. Sekitar 6 bulan kemudian, perwakilan dari Taliban dan pemerintah Afghanistan pun bertemu muka untuk pertama kalinya.

Kemudian di bawah kepemimpinan Joe Biden, hasil sesungguhnya dari perjalanan rumit politik AS-Afghanistan pasca 9/11 mencapai titik akhir. Biden memutuskan untuk menarik seluruh pasukan AS justru di saat situasi kembali kritis. Usai rentetan "war on terror", pemerintahan Afghanistan pada akhirnya kembali runtuh di tangan Taliban. Sementara AS, pergi meninggalkan perang 20 tahun dengan penerbangan evakuasi yang menyisakan banyak jejak tragis.

2. Berkembangnya islamofobia dan anti-Arab

Ilustrasi bendera Amerika Serikat. Unsplash.com/Aaron Burden

Ada campur tangan politik dalam perang. Tetapi secara sosial, hal yang paling terdampak usai tragedi 9/11 adalah meningkatnya islamofobia.

Meski peristiwa maut itu terjadi akibat serangan grup teroris Al-Qaeda, namun retorika dan tren politik telah membuat tuduhannya menyeret umat muslim secara keseluruhan. Keputusan Bush untuk mendorong pasukan AS bergerak ke Afghanistan dan Irak dianggap semakin memengaruhi secara drastis pola pandang tersebut.

Dunia Arab sebagai geopolitik Timur Tengah khususnya, adalah yang paling merasakan dampaknya. Selain fakta bahwa para teroris Al-Qaeda berasal dari kawasan tersebut, ada tuduhan yang menyebut Arab Saudi turut terlibat di dalamnya. Alhasil, terciptalah norma baru antara cara pandang AS-Eropa dengan Arab dan Islam.

Statistik dari FBI bahkan pernah menunjukkan adanya peningkatan serangan dalam skala berat dan kecil oleh bias anti-Muslim pada tahun-tahun setelah peristiwa 9/11. Angka tersebut secara signifikan melampaui hasil yang tercatat di tahun 2001, mengutip dari History.com.

Baca Juga: 20 Tahun Tragedi 9/11, Ini Jejak Abadi Warisan Osama Bin Laden 

Verified Writer

Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya