Mengenang Tragedi 9/11: Dampak Tak Berujung Selama 20 Tahun
Apakah tindakan AS dalam "Perang Melawan Teror" berhasil?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - 11 September 2001 adalah tanggal yang tidak akan pernah dilupakan oleh warga Amerika Serikat dan dunia. Pada hari itu, serangan terorisme paling mematikan terjadi, ketika empat pesawat komersial dibajak dan ditabrakkan ke beberapa lokasi vital di sana.
Lebih dari 25.000 orang terluka dan hampir 3.000 nyawa melayang. Kengerian tersebut telah menyebabkan trauma mendalam bagi banyak orang. Dan lebih jauh bagi AS, itu adalah awal dimulainya serangkaian teror balas dendam yang memengaruhi dunia khususnya wilayah Arab.
Kini setelah 20 tahun berlalu, apakah dampak yang paling terlihat dari tragedi tersebut?
Baca Juga: 6 Dokumenter Bertema Tragedi 9/11, Kenang 20 Tahun Insiden
1. Terciptanya perang terpanjang selama sejarah AS
Hanya berselang sebulan usai serangan 11 September 2001, serangkaian peristiwa 'balas dendam' pun dimulai yang menargetkan kelompok Al-Qaeda dan pemimpinnya, Osama bin Laden. Tidak ada yang menyangka perang yang berlangsung di Afghanistan nantinya akan membentang selama pemerintahan empat presiden. Menjadikannya sebagai perang terpanjang dalam sejarah AS, melansir dari CGTN.
Era kepemimpinan George W. bush (2001-2008) adalah awal dari segalanya. Dimulai dari peristiwa 9/11, Bush menandatangani resolusi yang mengizinkan penggunaan kekuatan penuh terhadap pelaku terorisme. Ia memulai kampanye penyerangan militer yang meruntuhkan Taliban dan pada 17 April 2002, terjadilah rekonstruksi Afghanistan.
Pada era Presiden Barrack Obama (2009-2016), lebih banyak pasukan militer AS dikirim ke Afghanistan dengan alasan untuk memerangi terorisme. Di bawah kepemimpinannya, kepala tertinggi Al-Qaeda Osama bin Laden berhasil dibunuh pada 1 Mei 2011. Setahun setelahnya, Pentagon AS mengumumkan untuk menyelesaikan misi tempur dan beralih peran menjadi bantuan keamanan.
Misi itu berlanjut saat Donald Trump memimpin (2017-2020). Trump yang berjanji untuk terus maju dengan komitmen militer terbuka, kemudian menandatangani perjanjian dengan Taliban yang membuka jalan bagi penarikan pasukan AS secara signifikan pada 29 Februari 2020. Sekitar 6 bulan kemudian, perwakilan dari Taliban dan pemerintah Afghanistan pun bertemu muka untuk pertama kalinya.
Kemudian di bawah kepemimpinan Joe Biden, hasil sesungguhnya dari perjalanan rumit politik AS-Afghanistan pasca 9/11 mencapai titik akhir. Biden memutuskan untuk menarik seluruh pasukan AS justru di saat situasi kembali kritis. Usai rentetan "war on terror", pemerintahan Afghanistan pada akhirnya kembali runtuh di tangan Taliban. Sementara AS, pergi meninggalkan perang 20 tahun dengan penerbangan evakuasi yang menyisakan banyak jejak tragis.
Baca Juga: 20 Tahun Tragedi 9/11, Ini Jejak Abadi Warisan Osama Bin Laden
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.