TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tertunda 14 Tahun, Ibu Kota Yunani Akhirnya Punya Masjid Pertama!

Setelah melalui perselisihan panjang sejak 2006

Ilustrasi masjid. Sumber: Unsplash.com/Katerina Kerdi

Athena, IDN Times - Ibu kota Athena, Yunani, akhirnya resmi memiliki masjid pertamanya sejak abad ke-19, setelah selama 14 tahun lamanya mengalami penundaan akibat birokrasi dan perselisihan.

Dengan peresmian tersebut, Athena kini telah melepaskan statusnya sebagai satu-satunya kota di Uni Eropa yang tidak memiliki masjid. Kabar itu pun disambut suka cita oleh kaum muslim di negara tersebut yang rata-rata didominasi oleh pengungsi dan migran, melansir Anadolu Agency.

1. Salat pertama di masjid ibu kota Athena

Ilustrasi masjid. Sumber: Unsplash.com/@alternativeminded

Setelah peresmiannya, salat pertama di masjid kota Athena langsung diselenggarakan pada Senin malam (2/11) waktu setempat. Imam pertama masjid itu adalah Zaki Mohammed (49 tahun), warga negara Yunani keturunan Maroko. Sayangnya akibat dari pandemi, salat terpaksa harus dilakukan di bawah aturan jarak fisik COVID-19 yang ketat sehingga hanya 18 muslim saja yang dilaporkan hadir.

Mengutip surat kabar Ekathimerini, Giorgos Kalantzis selaku sekretaris pemerintah untuk bidang agama mengatakan, pembukaan masjid telah menandakan pesan yang jelas tentang demokrasi, rasa hormat dan kebebasan beragama.

Masjid resmi pertama di Athena itu terletak di lingkungan Votakinos dan sempat mengalami penundaan terus menerus hingga belasan tahun lamanya. Tetapi, The Greek Times melaporkan bahwa masjid yang berada di bawah pengawasan langsung negara itu tidak memiliki menara dan melarang azan dikumandangkan lewat pengeras suara. Untuk ukurannya sendiri, masjid itu tergolong kecil dan hanya bisa muat hingga 300 jamaah pria dan 50 jamaah wanita.

Baca Juga: Prancis Kembali Mencekam Usai Penembakan Pendeta Yunani di Gereja

2. Penundaan panjang masjid Athena

Ilustrasi muslim yang tengah beribadah salat. Sumber: Unsplash.com/@under_afiq

Keputusan untuk membangun masjid di Athena pertama kali dibuat pada tahun 2006 dengan anggaran dari pemerintah $1,04 juta. Tetapi hambatan birokrasi, protes oleh kelompok sayap kanan, dan tuntutan hukum menghentikan proses tersebut. Penentangan juga datang dari gereja ortodoks mengingat 97 persen mayoritas orang Yunani adalah penganut Kristen ortodoks.

Meski demikian, ada minoritas muslim terkonsentrasi di sepanjang perbatasan darat dengan Turki, serta puluhan ribu pekerja dan pengungsi muslim. Sebelumnya dalam beribadah, setengah juta umat islam di sana dilaporkan harus pergi ke ruang bawah tanah yang kotor dan lokasi yang tidak sehat untuk bertemu dan melaksanakan salat.

Pada Juni lalu, Arab News sempat melaporkan insiden protes dari asosiasi muslim Yunani setelah salah satu lokasi ruang sholat di pelabuhan Piraeus sempat ditutup mendadak oleh pemerintah. Pihak kementerian mengungkapkan alasan penutupan adalah karena tidak adanya surat izin yang syah, tetapi asosiasi muslim cukup dibuat frustasi hingga membuat unggahan di facebook dengan kalimat bertuliskan, "Muslim (di Yunani) jauh dari mencapai kesetaraan dalam hukum dan masyarakat."

Baca Juga: Yunani Berencana Bangun Tembok di Perbatasan dengan Turki

Verified Writer

Calledasia Lakawa

Broken crayons still color

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya