AS: Bahan Peledak Serangan Kapal Tanker Diproduksi di Iran
Ahli dari Inggris dan Israel setuju dengan temuan itu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington, D.C, IDN Times - Komando Pusat Militer Amerika Serikat telah menemukan bukti hasil penyelidikan forensik bahwa bahan peledak yang digunakan menyerang kapal tanker Mercer Street beberapa hari yang lalu diproduksi di Iran. Para ahli bahan peledak dari Inggris dan Israel menyetujui hasil temuan tersebut. Bagaimana awal ceritanya?
1. Sebelum penyerangan, kapal tersebut telah ditargetkan oleh 3 drone
Dilansir dari BBC, Komando Pusat Militer Amerika Serikat pada hari Jumat, 7 Agustus 2021, waktu setempat mengumumkan hasil penyelidikan forensik atas serangan pesawat tak berawak yang fatal pekan lalu terhadap sebuah kapal tanker pedagang di lepas pantai Oman. Dikatakan oleh ahli bahan peledak menyimpulkan bahwa Unmanned Aerial Vehicle (UAV) diproduksi di Iran. Bukti telah dibagikan dengan ahli bahan peledak di Inggris dan Israel yang setuju dengan temuan tersebut.
Sepanjang pekan lalu, tim investigasi bahan peledak dari kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Ronald Reagan, telah memeriksa bukti yang ditinggalkan oleh serangan pesawat tak berawak itu. Setelah mendengarkan kesaksian para korban serta mempelajari residu bahan peledak, mereka menyimpulkan bahwa kapal tersebut sebelumnya telah ditargetkan oleh 3 drone. Dua yang pertama, diluncurkan di kapal pada hari Kamis, 29 Juli 2021, malam waktu setempat meleset dari target mereka.
Namun drone ketiga, diluncurkan pada Jumat, 30 Juli 2021, pagi waktu setempat dan sarat dengan bahan peledak kelas militer, menghantam rumah pilot dan meledak, yang menewaskan 2 orang itu serta meninggalkan lubang dengan ukuran diameter 2 meter. Penyelidik mengatakan tes kimia bahan peledak telah mengidentifikasi residu sebagai RDX (bahan peledak berbasis nitrat), yang menunjukkan bahwa UAV dicurangi untuk menyebabkan cedera dan kehancuran.
Para peneylidik juga menemukan bagian dari sayap tak berawak serta setelah dilakukan pengujian lebih lanjut mereka menyimpulkan bahwa pesawat tak berawak itu diproduksi di Iran.
Baca Juga: Inggris dan AS Yakin Iran Dalang Serangan ke Kapal Tanker
Baca Juga: Bahas Hubungan Bilateral, Menlu Qatar Kunjungi Iran
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.