TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Jatuhkan Sanksi Ekonomi untuk Venezuela, Ini Isinya

Tekanan AS semakin kuat kepada Pemerintah Venezuela

twitter.com/asiloenusa

Amerika Serikat pada Jumat (10/5) menyatakan telah menyiapkan sanksi kepada Venezuela di bidang ekonomi. Ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Amerika Serikat tidak mengendurkan tekanan kepada Pemerintah Venezuela.

Hal ini terjadi buntut dari konflik horizontal di Venezuela yang tak berkesudahan. Bahkan, konflik pemerintah dengan oposisi Venezuela semakin panas.

Lalu apa yang membuat Amerika Serikat semakin keras kepada Pemerintah Venezuela? Simak ulasannya berikut ini.

Baca Juga: Ini Langkah Oposisi Venezuela Usai Edgar Zambrano Ditangkap

1. Donald Trump berbicara kepada Putin soal nasib Venezuela

twitter.com/ferozwala

Dilansir dari Apnews.com, Amerika Serikat tampak serius dalam menyiapkan sanksi yang dijatuhkan kepada Venezuela. Tujuannya menekan perekonomian Venezuela yang dipimpin oleh Presiden Nicolas Maduro. Meski Venezuela bakal mendapatkan sanksi, Maduro tetap akan memegang kekuasaan karena didukung oleh militer dari negara-negara seperti Rusia, China, dan Kuba.

Pada pekan lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah berbicara kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang mengungkapkan bahwa pihak Rusia tidak tertarik dengan nasib Maduro.

"Saya pikir sudah jelas dari panggilan itu, setidaknya bagi kami, bahwa Putin tidak peduli dengan Venezuela," ungkap seorang pejabat Pemerintahan Amerika Serikat dikutip dari Channelnewsasia.com.

Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido sedang mencari cara memulai pergerakannya menggulingkan Nicolas Maduro setelah pemberontakan yang gagal pada pekan lalu sekaligus berjanji untuk bertahan dalam menghadapi penindasan yang dilakukan pemerintahan Venezuela.

2. Pihak oposisi Venezuela bersiap melakukan protes besar-besaran

twitter.com/jguaido

Pemerintahan Venezuela tampaknya telah bersiap untuk menghadapi gelombang protes besar-besaran setelah penangkapan Wakil Pimpinan Oposisi, Edgar Zambrano, pada Kamis (9/10).

"Sabtu ini kami akan kembali ke jalan-jalan untuk membela Majelis Nasional kami. Kami akan pergi untuk membela para deputi pemberani kami yang memberikan semuanya untuk sebuah negara yang akan terus bergerak sampai kebebasan tercapai," ungkap Juan Guaido seperti dikutip dari Aljazeera.com.

Mahkamah Agung menilai Zambrano telah ditahan dalam penahanan preventif untuk kasus kejahatan pengkhianatan, konspirasi, dan pemberontakan sipil.

Di sisi lain, Maduro juga telah menuduh Jenderal Cristopher Figueroa adalah orang yang telah mengatur kudeta dengan menghubungi sekitar 30 anggota angkatan bersenjata yang tergabung dengan demonstrasi massa Guaido. Zambrano adalah salah seorang dari 10 orang yang dituntut oleh Mahkamah Agung karena ikut serta dalam pemberontakan tanggal 30 April 2019 lalu.

Baca Juga: [LINIMASA] Fakta dan Data Arus Mudik Lebaran 2019

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya