TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Australia Beli Hak Cipta Bendera Aborigin 14 Juta Dolar AS

Awalnya, bendera tersebut dilambangkan sebagai bentuk protes

Bendera resmi Aborigin. (Twitter.com/KenWyattMP)

Canberra, IDN Times - Pemerintah Australia secara resmi membeli hak cipta bendera Aborigin pada Selasa (25/1/2022) waktu setempat sebesar 14 juta dolar AS atau setara dengan Rp200,9 miliar. Awalnya, bendera tersebut dibuat ditujukan sebagai bentuk protes pada tahun 1971 lalu.

1. Kini, seluruh warga Australia bebas mengibarkan bendera tersebut

Dilansir dari BBC, pemerintah Australia telah membeli hak cipta bendera Aborigin dalam upaya untuk membebaskan simbol identitas dari pertarungan sengit tentang siapa yang dapat menggunakannya.

Kini, bendera dapat direproduksi oleh siapa saja tanpa takut akan ancaman hukum. "Selama 50 tahun terakhir kami membuat karya seni yang dibuat Harold Thomas milik kami dan kami berbaris di bawah bendera Aborigin, berdiri di belakangnya, dan menerbangkannya tinggi-tinggi sebagai kebanggaan," ungkap pernyataan dari Menteri Penduduk Asli Australia, Ken Wyatt, yang dilansir dari BBC.

Menurutnya, kini Persemakmuran memegang hak cipta dan itu milik seluruh warga Australia serta tak ada yang bisa mengambilnya.

Pemerintah Australia telah membayar total lebih dari 14 juta dolar AS atau setara dengan
Rp200,9 miliar untuk mengamankan hak cipta dari Harold Thomas dan untuk mengakhiri perjanjian sewa.

Hal itu termasuk penggunaan di kaus dan lapangan olahraga, situs web, lukisan, serta karya seni lainnya, tanpa meminta izin atau membayar seseorang.

Baca Juga: Australia: Vaksinasi Warga Aborigin Rendah Akibat Hoaks

Sekitar tahun 2020 lalu, kompetisi olahraga Australian Football League (AFL) secara khusus menolak membayar pemegang lisensi untuk mengibarkan bendera atau mengecatnya di tengah lingkaran, untuk mendukung kampanye Bebaskan Bendera yang berkembang oleh Clothing the Gap dari Spark Health.

Salah satu penyelenggara petisi, Laura Thompson, mempertanyakan alasan harus membayar lisensi bendera tersebut.

Saat itu, menurutnya ini adalah simbol kelangsungan hidup rakyat Australia dan banyak dari mereka tidak mengidentifikasi dengan bendera Australia karena itu mewakili penjajahan dan invasi.

Thomas menanggapinya dengan mengatakan bahwa dia menyewakan hak atas bendera tersebut untuk menerima royalti atas karya seninya demi mencegah tiruan yang dibuat di luar negeri.

Thomas berharap pengaturan itu akan memberikan kenyamanan kepada orang Aborigin dan warga Australia lainnya untuk menggunakan bendera tidak berubah, bangga, dan tanpa batasan.

"Saya bersyukur bahwa karya seni saya diapresiasi oleh begitu banyak orang dan itu telah
mewakili sesuatu yang begitu kuat bagi banyak orang," ungkap pernyataan dari Harold Thomas yang dilansir dari BBC.

Dari dana royalti yang diterimanya, sebanyak 2 juta dolar Australia atau setara dengan Rp20,5 miliar untuk mendirikan nirlaba Australian Aboriginal Flag Legacy.

2. Pada tahun 2020 lalu, kompetisi olahraga AFL menolak membayar lisensi untuk mengibarkan bendera tersebut

Baca Juga: Hormati Suku Aborigin, Australia Ubah Lagu Kebangsaan

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya