TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berkunjung ke Serbia, Vladimir Putin Dapat Hadiah Seekor Anak Anjing

Kedatangannya ini untuk mempererat hubungan kedua negara

twitter.com/AJENews

Belgrade, IDN Times - Presiden Rusia, Vladimir Putin, berkunjung ke Serbia, pada hari Kamis, 17 Januari 2019, dan kedatangannya ini disambut dengan pemberian hadiah berupa seekor anak anjing. Kedatangannya ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Rusia dan Serbia. Bagaimana awal ceritanya?

1. Hadiah tersebut sebagai bentuk sambutan kepada Putin

twitter.com/ASLuhn

Dilansir dari BBC, Putin memang dikenal sebagai penyuka hewan-hewan, dan sebagai bentuk sambutannya, Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, memberinya seekor anak anjing kepada Putin. Sambutan tersebut didatangi sebanyak 30.000 orang Serbia yang datang menyambut orang nomor satu di Rusia ini. Pawai tersebut telah dilakukan pada hari Kamis, 17 Januari 2019, malam waktu setempat ketika Putin mengunjungi Gereja St Sava, gereja Ortodoks terbesar di Serbia.

Dalam kunjungannya ke Serbia, Putin menyerukan stabilitas di Balkan untuk menunjukkan dukungannya bagi pemimpin Serbia dan kebijakannya yang dinilai pro Rusia. Ia juga menambahkan untuk mendukung upaya mempertahankan ketenangan di wilayah sekitar Serbia, sehari setelah menuduh pihak Barat mengganggu kestabilan wilayah Balkan melalui upaya untuk meningkatkan keanggotaan NATO.

"Rusia, seperti Serbia, tertarik dengan situasi di Balkan yang tetap stabil dan tidak berbahaya," ungkap pernyataan dari Putin saat konferensi pers bersama Aleksandar Vucic seperti yang dikutip dari Aljazeera.com.

2. Pihak Rusia berupaya untuk menggagalkan impian Kosovo bergabung sebagai anggota PBB

twitter.com/Reuters

Meskipun Serbia bersama negara-negara tetangganya bercita-cita untuk bergabung dengan Uni Eropa, pemerintah Serbia telah mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia yang dianggap sebagai "saudara Ortodoks", di mana secara historis orang-orang Serbia juga memiliki asal-usul Slavia. Kebersamaan Serbia untuk Rusia ini mengipasi oleh dukungan kerasnya pada isu Kosovo, mantan wilayah provinsi di Serbia yang memilih untuk memerdekakan diri pada tahun 2008 lalu.

Pihak Serbia sendiri tidak pernah menerima perpecahan tersebut dan Rusia juga menolaknya menggunakan kekuatan veto di PBB untuk menggagalkan impian Kosovo untuk bergabung sebagai anggota PBB. Sebagai imbalan atas dukungan pemerintah Rusia pada masalah Kosovo, pemerintah Serbia juga menolak bergabung atas sanksi perdagangan internasional yang dikenakan pada Rusia atas ankesasi wilayah Krimea pada tahun 2014 dan berjanji untuk keluar dari NATO.

Terdapat banyak sekali tulisan-tulisan grafiti bertuliskan "Kosovo adalah Serbia, Krimea adalah Rusia" yang terlihat sekali di beberapa jalanan yang ada di Serbia. Hubungan kedua negara semakin meningkat baru-baru ini setelah Putin meningkatkan upaya untuk memulihkan pengaruh Rusia di negara-negara bekas komunis di wilayah Eropa Timur.

Baca Juga: Vladimir Putin Meminta Musik Rap Dikontrol Oleh Pemerintah Rusia 

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya