TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bertemu dengan Oposisi, Presiden Kolombia Lebih Optimis 

Kolombia telah dilanda kekacauan dalam beberapa hari ini

Presiden Kolombia, Ivan Duque. (Instagram.com/ivanduquemarquez)

Bogota, IDN Times - Presiden Kolombia, Ivan Duque, merasa lebih optimis setelah bertemu dengan pihak oposisi pada hari Jumat, 7 Mei 2021, waktu setempat. Dalam beberapa hari terakhir ini, Kolombia telah dilanda kekacauan akibat situasi pandemi COVID-19. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pihak oposisi mengatakan Duque perlu melakukan banyak pekerjaan untuk mengatasi tuntutan masyarakat

Protes besar-besaran yang melanda Kolombia beberapa hari yang lalu. (Twitter.com/vallente_rsb)

Dilansir dari Aljazeera.com, Duque telah bertemu dengan pihak oposisi dan mengungkapkan lebih banyak optimisme dibandingkan dengan para pengkritiknya mengenai kemajuan yang dibuat untuk menenangkan lebih dari seminggu akibat protes besar-besaran yang meluas. Akan tetapi, para oposisi mengatakan Duque perlu melakukan banyak pekerjaan untuk mengatasi tuntutan tindakan terhadap kemiskinan, pengangguran, dan mengakhiri kekerasan para petugas polisi. Kelompok itu mengadakan pembicaraan dengan orang nomor satu di Kolombia ini sebagai oposisi serta pihaknya menetapkan sudut pandang sedangkan Duque menetapkan sudut pandangnya sendiri.

Mereka juga mendesak Duque untuk bertemu dengan penyelenggara protes masyarakat sipil. Pawai yang berlangsung damai ini terjadi di Bogota dan Medellin, sementara penghalang jalan di seluruh negeri memperlambat pengiriman makanan yang menyebabkan beberapa harga mengalami kenaikan. Menurut Duque, menghambat pengiriman pasokan makanan dan barang-barang lainnya, seperti tabung oksigen, tidak pernah dibenarkan.

Baca Juga: 17 Tewas dalam Protes Reformasi Pajak di Kolombia

2. Kantor HAM PBB sangat khawatir atas tindakan kekerasan terhadap para demonstran

Kantor HAM PBB mengatakan pihaknya sangat khawatir atas tindakan kekerasan terhadap para demonstran di kota Cali, Kolombia, di mana para petugas polisi menembaki para demonstran dan diduga telah membunuh serta melukai beberapa orang pada hari Senin, 3 Mei 2021, malam waktu setempat. Pernyataan dari Komisioner Tinggi HAM PBB muncul ketika protes anti-pemerintah yang dipicu oleh kenaikan pajak yang diusulkan memasuki hari ke-6 dan menunjukkan sedikit tanda-tanda dihentikannya protes besar-besaran. Menurut pihak Ombudsman HAM Kolombia, sebanyak 16 demonstran dan 1 orang petugas polisi tewas sejak hari Rabu, 5 Mei 2021, waktu setempat, akan tetapi jumlah tersebut tidak termasuk yang ada di wilayah Cali, Kolombia.

Dalam pernyataannya, PBB mendesak Kolombia untuk melindungi hak-hak dari para demonstran. Sebelumnya, Duque dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Selasa, 4 Mei 2021, lalu bahwa pemerintahannya akan bertindak dengan tekad terhadap kelompok-kelompok yang menggunakan protes besar-besaran untuk memprovokasi tindakan kekerasan. Begitu juga dengan warga setempat yang mengumumkan bahwa pemerintahannya akan menciptakan ruang bagi kelompok masyarakat sipil, partai politik, dan sektor swasta untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah.

Baca Juga: Ribuan Warga Protes Kebijakan Reformasi Pajak di Kolombia

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya