TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biden: Insentif 100 Dolar Bagi yang Baru Divaksinasi

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan upaya vaksinasi

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Washington, D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyerukan kepada negara bagian untuk menawarkan insentif sebesar 100 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp1,45 juta kepada yang baru divaksin pertama kalinya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan program vaksinasi di Amerika Serikat yang saat ini sedang dalam penurunan. Bagaimana awal ceritanya?

1. Menurut data resmi setempat, hanya di bawah setengah di seluruh AS yang telah divaksinasi lengkap 

Dilansir dari BBC, Presiden Amerika Serikat dalam pernyataannya pada hari Kamis, 29 Juli 2021, waktu setempat telah meminta negara bagian untuk menawarkan 100 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp1,45 juta kepada setiap orang yang baru divaksinasi pertama kalinya dalam upaya untuk mengatasi penurunan tingkat vaksinasi di tengah melonjaknya kasus COVID-19. Biden juga mengeluarkan persyaratan vaksin baru yang ketat untuk pekerja federal Amerika Serikat, tenaga kerja terbesar di negara itu dengan sekitar 2 juta orang.

Perintah tersebut mengharuskan para karyawan untuk menunjukkan bukti vaksinasi atau menjalani pengujian serta wajib mengenakan masker. Menurut data resmi setempat, hanya di bawah setengah dari seluruh Amerika Serikat yang sudah divaksinasi penuh. Berbicara dari Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa langkah-langkah baru adalah hasil dari penyebaran varian Delta yang sangat menular, diperburuk oleh pandemi orang yang tidak divaksinasi.

Ia juga menambahkan bahwa insentif moneter mungkin terlihat tidak adil bagi warga Amerika Serikat yang sudah divaksinasi, tetapi itu semua mendapatkan manfaat jika bisa membuat lebih banyak orang divaksinasi. Negara bagian akan menggunakan uang dari Undang-Undang Rencana Penyelamatan Amerika senilai 1,9 triliun dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp27.446,4 triliun untuk mendanai insentif.

Baca Juga: Demi Bitcoin, Pria Inggris Retas Twitter Joe Biden sampai Elon Musk

Biden juga mengarahkan kepada Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk melihat proses bagaimana dan kapan waktu mereka akan menambahkan vaksinasi COVID-19 ke daftar vaksinasi yang diperlukan untuk anggota militer. Menurut Biden, pria dan wanita berseragam militer yang melindungi negara ini dari ancaman besar harus dilindungi semaksimal mungkin dari tertular virus COVID-19. Ia menambahkan ini sangat penting karena pasukannya bertugas di tempat-tempat di seluruh dunia, banyak di mana tingkat vaksinasi masih rendah dan penyakit merajalela.

Dia juga menyampaikan pengumuman Departemen Urusan Veteran Amerika Serikat awal
pekan ini bahwa mereka akan mengamanatkan vaksin untuk dokter dan perawatnya,
membandingkan keputusan itu dengan beberapa sistem rumah sakit besar. Keputusan
dari Departemen Urusan Veteran Amerika Serikat datang setelah 4 pegawai departemen tersebut yang belum divaksinasi meninggal dalam beberapa pekan terakhir ini. Sementara itu, di sisi lain bagi pekerja pemerintahan yang menolak untuk divaksinasi tidak akan dipecat, di mana langkah Gedung Putih ini bertujuan untuk memberi contoh bagi para pengusaha lain di seluruh Amerika Serikat.

2. Biden juga mengarahkan kepada Departemen Pertahanan AS untuk melihat proses dan waktu mereka mengenai vaksinasi COVID-19

Ilustrasi vaksin COVID-19. (Unsplash.com/spencerbdavis)

Baca Juga: Tarik Pasukannya, Joe Biden: Afghanistan Tentukan Masa Depan Sendiri

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya