TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biden: Tragedi Gedung Capitol adalah Serangan Teroris

Ia menilai itu adalah upaya membatalkan keinginan rakyat AS

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/potus)

Washington, D.C, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menilai tragedi yang terjadi di depan Gedung Capitol pada awal tahun 2021 lalu merupakan serangan terorisme. Ia juga menilai itu adalah upaya untuk membatalkan keinginan rakyat Amerika Serikat. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pernyataan tersebut terjadi ketika Biden menandatangani RUU yang memberikan Medali Emas Kongres kepada petugas polisi Gedung Capitol

Dilansir dari Aljazeera.com, Biden mengatakan pada hari Kamis, 5 Agustus 2021, waktu setempat bahwa serangan terhadap Gedung Capitol pada tanggal 6 Januari 2021 lalu oleh pendukung mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, adalah pemberontakan oleh teroris yang bertujuan untuk membalikkan kehendak rakyat Amerika. Pernyataan yang disampaikan oleh Biden, beberapa yang terkuatnya tentang kerusuhan Gedung Capitol
yang saat ini sedang diselidiki Kongres, datang ketika dia menandatangani RUU di Gedung Putih yang memberikan Medali Emas Kongres kepada petugas polisi Gedung Capitol dan Polisi Metropolitan Washington, D.C, untuk keberanian.

Medali tersebut merupakan kehormatan tertinggi yang dapat diberikan oleh Kongres. Biden bersama Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, mengadakan upacara di Taman Mawar Gedung Putih untuk menandatangani RUU tersebut, yang disahkan dengan suara bulat oleh Senat Amerika Serikat pada awal pekan ini. Banyak petugas polisi dipukuli dan terluka pada saat itu ketika gerombolan pendukung Trump yang kejam mendorong melewati mereka untuk ke Gedung Capitol dan mengganggu sertifikasi kemenangan Biden dalam Pemilu Presiden Amerika Serikat 2020 lalu.

Beberapa dari mereka, termasuk 4 orang yang bersaksi di sidang DPR Amerika Serikat pekan lalu, telah berbicara tentang luka mentan dan fisik yang bertahan lama. Undang-undang akan menempatkan medali di 4 lokasi berbeda yakni markas besar Kepolisian Capitol, Departemen Kepolisian Metropolitan, Gedung Capitol, dan Institusi Smithsonian.

Baca Juga: Protes Penggusuran, Anggota Kongres AS Tidur di Luar Capitol

2. Beberapa hari yang lalu, pihak Departemen Kepolisian Distrik Columbia umumkan 2 petugas polisi Gedung Capitol tewas karena bunuh diri

Gedung Capitol Hill di Washington, D.C, Amerika Serikat. (Pixabay.com/JamesDeMers)

Departemen Kepolisian Distrik Columbia telah mengumumkan beberapa hari yang lalu bahwa dua petugas polisi lagi yang menanggapi tragedi Gedung Capitol telah meninggal dunia karena bunuh diri, menjadikan jumlah sebanyak 4 kasus bunuh diri yang diketahui oleh petugas yang bertugas di gedung saat itu. Keadaan yang menyebabkan dua kematian yang diumumkan pada pekan ini tidak diketahui. Seorang petugas lain dari Kepolisian Gedung Capitol yang telah diserang oleh demonstran meninggal karena stroke setelah peristiwa itu. Lebih dari 100 petugas polisi mengalami luka-luka, di mana beberapa di antaranya mengalami luka serius.

Sebuah Komite Khusus DPR Amerika Serikat yang ditugaskan untuk menyelidiki tragedi itu mendengar kesaksian pekan lalu dari 4 petugas yang berhadapan dengan para demonstran. Sidang tersebut mengakhiri perdebatan berbulan-bulan di Kongres mengenai peluncuran investigasi bipartisan independen yang dibuat setelah serangan tragedi 11 September. Jaksa Amerika Serikat menawarkan kesepakatan pembelaan kepada sekelompok 6 orang yang dituduh membentuk "dinding perisai" peralatan polisi curian saat mereka melawan petugas di Gedung Capitol pada tanggal 6 Januari 2021 lalu.

Baca Juga: Polisi Capitol Akui Alami Pelecehan Rasial dan Pemukulan

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya