TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demonstran Ricuh Setelah Penangkapan Oposisi di Senegal

Akibatnya, sebanyak 4 orang tewas dalam peristiwa ini

Suasana kericuhan setelah penangkapan tokoh oposisi di Senegal. (Twitter.com/wesselsjohn1)

Dakar, IDN Times - Para demonstran bertindak ricuh pada hari Jumat, 5 Maret 2021, waktu setempat setelah penangkapan tokoh oposisi terkemuka di Senegal beberapa hari sebelumnya. Akibatnya, sebanyak 4 orang tewas dalam peristiwa ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pihak kepolisian setempat terpaksa menembakkan gas air mata menghalau demonstran

Dilansir dari BBC, para anggota polisi setempat menembakkan gas air mata ke para demonstran, yang tak lain adalah para pendukung Ousmane Sonko, tokoh oposisi di Senegal. Mereka mendirikan barikade darurat di kota Dakar, ibukota Senegal, di mana sekitar jalan dipenuhi puing-puing yang terbakar sambil meneriakkan pembebasan terhadap Sonko.

Polisi juga memblokir sepeda motor dan moped (motor yang menyerupai skuter) dari beberapa jalan di kota setempat, bahkan sebuah supermarket di pinggiran kota Dakar juga ikut digerebek. Demonstran telah berkumpul di daerah sekitar kota dan di kota Bignona bagian selatan dan dua stasiun TV swasta yang meliput kegiatan protes besar-besaran para pendukung Sonko telah ditangguhkan selama 72 jam oleh pemerintah Senegal. 

Baca Juga: Spanyol Akan Kirim Polisi Tambahan ke Senegal untuk Bendung Imigran 

2. Beberapa lembaga internasional mengutuk keras kekerasan terhadap para demonstran

Suasana kericuhan setelah penangkapan tokoh oposisi di Senegal. (Twitter.com/ItsGreatman)

Amnesty International mengutuk apa yang disebut penangkapan sewenang-wenang terhadap lawan dan aktivis serta meminta pihak berwenang untuk menghormati kebebasan berkumpul secara damai. Mereka menuduh pihak berwenang menghentikan konvoi para pendukung Sonko dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan pendukungnya.

Kelompok HAM juga menyerukan agar gangguan publik dan dakwaan demonstrasi yang tidak sah terhadap Sonko dicabut dan meminta dia dibebaskan dari tahanan jika ini adalah satu-satunya tuduhan yang membenarkan alasan penahanannya. Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal dan Kepala Kantor PBB untuk Afrika Barat dan Sahel, Mohamed Ibn Chambas, mengatakan dia menyesalkan tindakan kekerasan serta menyerukan pengekangan. Dia juga mendesak pihak berwenang untuk memastikan hak demonstran untuk menggelar protes secara damai serta keselamatan mereka.

Baca Juga: Spanyol Akan Kirim Polisi Tambahan ke Senegal untuk Bendung Imigran 

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya