Dianggap Diskriminatif, AS Abaikan Wajib Paspor Vaksin
Gedung Putih mengatakan tidak akan ada database vaksinasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington, D.C, IDN Times - Dianggap sebagai bentuk diskriminatif, pemerintah Amerika Serikat telah mengesampingkan penerapan wajib penggunaan paspor vaksin COVID-19 bagi yang sudah divaksinasi secara penuh. Pihak Gedung Putih mengatakan tidak akan ada database vaksinasi federal. Bagaimana awal ceritanya?
1. AS tidak akan mendukung sistem yang mengharuskan para warganya untuk membawa kredensial
Dilansir dari BBC, pihak Gedung Putih telah mengesampingkan penerapan paspor vaksinasi COVID-19 federal yang bersifat wajib, dengan mengatakan privasi dan hak warga harus dilindungi. Skema untuk memperkenalkan paspor semacam itu telah disebut-sebut di seluruh dunia sebagai cara untuk memungkinkan sirkulasi orang yang aman dengan tujuan memerangi pandemi COVID-19. Akan tetapi, para kritikus menganggap dokumen semacam itu bisa dianggap diskriminatif.
Pemerintah Amerika Serikat mengatakan tidak akan mendukung sistem yang mengharuskan warga Amerika Serikat untuk membawa kredensial. Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, mengatakan tidak akan ada database vaksinasi federal atau mandat federal yang mengharuskan setiap orang untuk mendapatkan satu kredensial vaksinasi. Ia juga menambahkan kepentingan pemerintah Amerika Serikat sangat sederhana dari pemerintah federal, yaitu privasi dan hak warga Amerika Serikat harus dilindungi dan agar sistem ini tidak digunakan terhadap orang secara tidak adil.
Baca Juga: Kekurangan Vaksin Brazil Lobi AS untuk Impor Vaksin
Baca Juga: Curi Ratusan Vaksin, Tiga Perawat di Bolivia Ditahan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.