TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinilai Paling Kuat, Korut Luncurkan Rudal Balistik

Pameran tersebut dilakukan ketika berlangsung parade militer

Parade militer Korea Utara dalam memamerkan rudal balistik yang diklaim sebagai senjata paling kuat di dunia pada hari Kamis, 14 Januari 2021, waktu setempat. (Twitter.com/JosephHDempsey)

Pyongyang, IDN Times - Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik dalam parade militer yang diklaim sebagai senjata paling kuat di dunia pada hari Kamis, 14 Januari 2021, waktu setempat. Parade tersebut sekaligus merayakan pertemuan besar partai berkuasa di Korea Utara. Bagaimana situasi saat parade berlangsung?

1. Kim Jong-un berjanji berupaya maksimal dalam program nuklir dan misil

Presiden Korea Utara, Kim Jong-un, tampil dalam parade militer Korea Utara. (Twitter.com/JosephHDempsey)

Dilansir dari The Guardian, Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik pengembangan yang dirancang untuk diluncurkan dari kapal selam dalam perangkat keras militer pada parade militer yang menandai seruan Presiden Korea Utara, Kim Jong-un, demi memperluas program senjata nuklirnya. Parade militer tersebut juga sekaligus merayakan pertemuan besar partai berkuasa di mana Kim berjanji akan berupaya maksimal meningkatkan program nuklir dan misil untuk melawan apa yang dia gambarkan sebagai musuh besar Amerika Serikat.

Terlihat Kim mengenakan topi bulu hitam serta mantel parit kulit dari podium saat menunjuk ribuan tentara dan para penonton yang telah memenuhi Kim Il-Sung Square. Beberapa truk mengangkut rudal yang tampaknya merupakan rudal balistik kapal selam yang baru dikembangkan atau versi modifikasi dari sistem yang diuji sebelumnya. Para penonton merasa kagum ketika para pasukan meluncurkan senjata strategis paling canggih di Korea Utara bahkan di seluruh dunia.

Baca Juga: Parlemen Korea Selatan Setujui UU Anti Korea Utara

2. Pernyataan Kim dinilai bermaksud menekankan pemerintahan Amerika Serikat yang baru

Suasana saat parade militer Korea Utara yang berlangsung tanggal 14 Januari 2021 lalu. (Twitter.com/JosephHDempsey)

Kongres Partai Pekerja Korea Utara selama 8 hari berakhir pada minggu ini, di mana Kim berbicara mengenai rencana untuk menyelamatkan ekonomi negara di tengah sanksi yang dipimpin Amerika Serikat atas ambisi nuklirnya, penutupan perbatasan terkait pandemi COVID-19, dan bencana alam yang memusnahkan tanaman. Pernyataan Kim dinilai bermaksud menekan pemerintahan Amerika Serikat yang baru oleh Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, yang menyebut Kim sebagai preman serta menuduh Trump mengejar tontonan ketimbang pembatasan yang berarti pada kemampuan nuklir Korea Utara.

Kim sendiri tidak mengesampingkan pembicaraan, tetapi dia mengatakan nasib hubungan bilateral akan bergantung pada apakah Amerika Serikat meninggalkan kebijakan permusuhannya terhadap Korea Utara. Kemunduran ekonomi membuat Kim tidak menunjukkan apapun untuk diplomasi ambisiusnya dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang tergelincir karena ketidakpastian dalam pertukaran keringanan sanksi dan langkah-langkah denuklirisasi Korea Utara.

Baca Juga: Korea Utara Coba Retas Vaksin COVID-19 Korea Selatan

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya