TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dituntut Mundur, PM Malaysia Bersikeras Masih Punya Dukungan

Malaysia saat ini berada dalam situasi kekacauan politik

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin. (Instagram.com/muhyiddinyassin_official)

Kuala Lumpur, IDN Times - Dituntut untuk mundur dari jabatannya, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, justru bersikeras memiliki banyak dukungan sampai saat ini. Saat ini, Malaysia berada dalam situasi kekacauan politik dalam beberapa pekan terakhir ini. Bagaimana awal ceritanya?

1. Sebanyak 222 anggota parlemen negara masih mendukung Muhyiddin sebagai Perdana Menteri Malaysia  

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin. (Instagram.com/muhyiddinyassin_official)

Dilansir dari Aljazeera.com, Perdana Menteri Malaysia pada hari Rabu, 4 Agustus 2021, waktu setempat bersikeras dia masih memiliki dukungan yang diperlukan untuk memimpin negara setelah anggota sekutu kunci koalisinya mengatakan mereka tidak akan lagi mendukungnya menyusul teguran langka dari Raja Malaysia, yang semakin memperburuk ketegangan politik Malaysia di tengah pandemi COVID-19 yang melonjak. Muhyiddin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi setempat bahwa ia masih mendapatkan dukungan dari mayoritas anggota parlemen negara sebanyak 222 orang serta bahwa legitimasinya untuk memimpin akan tetap ada. Pada bulan September 2021 ini, Muhyiddin akan menghadapi sidang parlemen yang sekaligus menentukan nasibnya.

Malaysia berada dalam kekacauan politik selama beberapa bulan terakhir ini di tengah kecurigaan atas dukungan anggota parlemen untuk Muhyiddin, yang koalisinya dibentuk setelah perebutan kekuasaan dan pengunduran diri pendahulunya, Mahathir Mohamad. Masalah terbaru Muhyiddin menyusul penarikan kembali parlemen untuk "sesi khusus" pekan lalu ketika Menteri Hukum Malaysia tiba-tiba mengumumkan keadaan darurat, yang seharusnya berakhir pada 1 Agustus 2021 lalu, telah dicabut beberapa hari lalu. Akibatnya, langkah itu dianggap Raja Malaysia telah melanggar konstitusi setelah Perdana Menteri Malaysia mencabut lockdown tanpa persetujuannya.

Baca Juga: Tuntut PM-nya Mundur, Ratusan Warga Malaysia Unjuk Rasa

2. Perdana Menteri Malaysia memasuki Istana Nasional untuk bertemu Raja Malaysia 

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin. (Instagram.com/muhyiddinyassin_official)

Muhyiddin pada hari yang sama memasuki Istana Nasional untuk audiensi dengan Raja Malaysia, Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, sehari setelah Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mengklaim bahwa dia telah kehilangan mayoritas parlementernya. Sehari sebelumnya, Presiden UMNO, Ahmad Zahid Hamidi, mengklaim bahwa ia telah mengumpulkan cukup banyak pernyataan resmi dari anggota parlemen partai yang menarik dukungan mereka untuk Muhyiddin dan dengan demikian, Muhyiddin telah kehilangan mayoritas parlemen.

Dalam konferensi pers online setelah pertemuan Dewan Tertinggi Partai, Ahmad Zahid mengatakan pernyataan resmi telah disampaikan kepada Raja. Ia menambahkan Muhyiddin harus bertanggung jawab atas kegagalan pemerintah serta penolakannya untuk mematuhi keputusan Raja Malaysia dengan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia secara terhormat. Sebelumnya, seorang menteri dari Partai UMNO, Shamsul Anuar Nasarah, mundur dari kabinet pemerintahan Malaysia, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Malaysia.

Baca Juga: Tuntut PM-nya Mundur, Ratusan Warga Malaysia Unjuk Rasa

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya