TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eropa Prihatin Terhadap Iran yang Produksi Uranium

Padahal, Iran sudah menandatangani larangan selama 15 tahun

Ilustrasi industri nuklir. (Pixabay.com/distelAPPArath)

Paris, IDN Times - Negara-negara kekuatan Eropa merasa prihatin atas sikap Iran yang memilih memproduksi uranium. Padahal, sebelumnya Iran telah menandatangani larangan selama 15 tahun dalam memproduksi atau memperoleh logam plutonium atau uranium atau paduannya di tahun 2015 lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Seruan tersebut datang ketika Badan Energi Atom Internasional mengatakan Iran telah memberi tahu pengawas nuklir

Iran memproduksi uranium yang membuat negara-negara Eropa merasa prihatin. (Twitter.com/djokaymegamixer)

Dilansir dari BBC, Eropa merasa prihatin dengan sikap Iran dengan memproduksi logam uranium serta memperingatkan bahwa Iran tidak memiliki penggunaan sipil yang kredibel untuk elemen tersebut. Menteri Luar Negeri dari Inggris, Prancis, dan Jerman dalam pernyataan bersama pada hari Sabtu, 16 Januari 2021, waktu setempat mengatakan produksi logam uranium memiliki potensi implikasi militer yang serius. Iran telah menandatangani larangan selama 15 tahun untuk memproduksi atau memperoleh logam plutonium, uranium, serta paduannya di bawah Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang ditandatangani tahun 2015 dengan kekuatan dunia.

Para menteri juga mendesak Iran telah menghentikan kegiatan ini dan kembali mematuhi komitmen JCPOA tanpa penundaan lebih lanjut jika serius untuk mempertahankan kesepakatan. Seruan tersebut datang setelah pihak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan Iran telah memberi tahu pengawas nuklir bahwa mereka sedang memajukan penelitian tentang produksi logam uranium, yang bertujuan untuk menyediakan bahan bakar canggih untuk reaktor penelitian di Teheran, Iran.

Baca Juga: Iran Kembali Perkaya Uranium Hingga 20 Persen

2. Pihak Organisasi Energi Atom Iran mengatakan keputusan tersebut tidak terkait dengan pelanggaran belum lama ini

Ilustrasi uranium. (Pixabay.com/ar130405)

Pihak Organisasi Energi Atom Iran mengatakan keputusan memproduksi uranium tidak terkait dengan pelanggaran yang terjadi belum lama ini serta mendesak Badan Energi Atom Internasional untuk menghindari membuat kesalahpahaman dengan menambahkan bahwa ia belum menyajikan pertanyaan informasi desain pabrik logam uranium kepada pengawas. Pemerintah Iran telah mengisyaratkan kesiapan untuk terlibat dengan pemerintahan Amerika Serikat yang baru oleh Joe Biden dengan menyatakan kesediaan untuk kembali berdiplomasi dengan Iran.

Sebelumnya, Amerika Serikat telah sering memberikan sanksi berat kepada Iran di era Donald Trump di bidang ekonomi akibat program nuklir yang diluncurkan oleh Iran serta pembunuhan terhadap seorang jenderal Iran terkemuka serta ilmuwan Iran ternama sepanjang tahun 2020 lalu. Beberapa pengamat politik berpendapat bahwa Iran dan Amerika Serikat perlu bergerak relatif cepat demi memulihkan kesepakatan nuklir.

Baca Juga: Iran Uji Rudal Balistik dengan Target di Samudra Hindia

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya