TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gagal Kontrol COVID-19, Publik Brasil Minta Bolsonaro Mundur

Mereka menggelar unjuk rasa di sekitar kota Brasilia

Publik Brazil menuntut Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, mundur dari jabatannya karena gagal mengendalikan COVID-19. (Twitter.com/djokaymegamixer)

Brasilia, IDN Times - Karena dianggap gagal menangani COVID-19, sebagain besar publik Brazil menuntut Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, untuk mundur dari jabatannya. Mereka menggelar unjuk rasa di sekitar kota Brasilia, Brazil, pada hari Minggu, 31 Januari 2021, waktu setempat. Bagaimana awal ceritanya?

1. Unjuk rasa juga digelar di beberapa kota Brazil lainnya

Publik Brazil menuntut Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, mundur dari jabatannya karena gagal mengendalikan COVID-19. (Twitter.com/djokaymegamixer)

Dilansir dari Aljazeera.com, para demonstran di Brazil telah melakukan unjuk rasa pada akhir pekan kedua berturut-turut dengan menuntut pengunduran diri Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, atas penanganan pandemi COVID-19 yang dinilai gagal. Sebanyak 200 orang telah melakukan unjuk rasa di kota Brasilia, Brazil dengan membawakan spanduk yang bertuliskan "Bolsonaro Out" dan "Impeachment Now", sementara iring-iringan mobil membunyikan klakson sebagai tanda pemberian dukungan.

Unjuk rasa juga digelar di beberapa kota lainnya seperti Sao Paulo dan Rio de Janeiro. Sekelompok demonstran pada hari Minggu, 31 Januari 2021, berdiri di luar gedung Kongres Nasional di Brasilia dengan mengenakan kantong plastik di atas kepala mereka untuk melambangkan pasien COVID-19 di negara bagian Amazonas yang meninggal setelah rumah sakit kehabisan oksigen. Pekan lalu, Mahkamah Agung Brazil telah menyetujui penyelidikan atas tanggapan Menteri Kesehatan Brazil, Eduardo Pazuello, terhadap krisis di Manaus.

Baca Juga: 2 Vaksin COVID-19 Akhirnya Dapat Persetujuan di Brasil

2. Jair Bolsonaro terkesan menganggap remeh wabah COVID-19

Presiden Brazil, Jair Bolsonaro. (Instagram.com/jairmessiasbolsonaro)

Orang nomor satu di Brazil ini terkesan menganggap remeh kasus COVID-19 sehingga menjadi semakin meluas penyebaran COVID-19 di Brazil. Bahkan, Bolsonaro sendiri menentang pedoman protokol kesehatan yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan Brazil serta menghimbau para warganya untuk bekerja seperti biasa. Tak hanya sampai di situ, Bolsonaro juga menekankan pil anti-malaria dianggap sebagai obat penyembuh COVID-19 yang belum terbukti kemanjurannya.

Pada pertengahan Juli 2020 lalu, Bolsonaro sempat divonis positif COVID-19, akan tetapi bukannya untuk mengikuti isolasi mandiri, ia justru melanjutkan pekerjaan seperti biasanya tanpa mengenakan masker sama sekali. Perilaku Bolsonaro sebagai pejabat publik maupun di dunia politik tampaknya sudah tercemar akibat berbagai tindakan yang diambil dalam menanganai COVID-19 di Brazil. Saat ini, pendistribusian vaksin COVID-19 di Brazil sedang mengalami masalah dan sebelumnya, Brazil telah menyetujui vaksin buatan Sinovac (Tiongkok) dan AstraZeneca (Inggris) untuk penggunaan darurat.

Baca Juga: Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil Menurun, BPOM Buka Suara

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya