TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Giuseppe Conte Kembali Terpilih Jadi PM Italia

Perolehan keunggulan suara hanya mencapai sebesar 156-140

Perdana Menteri Italia petahana, Giuseppe Conte. (Instagram.com/giuseppeconte_ufficiale)

Roma, IDN Times - Perdana Menteri Italia petahana, Giuseppe Conte, kembali terpilih sebagai Perdana Menteri Italia di periode berikutnya. Perolehan suara yang diraih Conte pada Pemilu kali ini hanya memperoleh sebanyak 156-140 suara dengan 16 suara abstain. Bagaimana awal ceritanya?

1. Partai-partai oposisi meminta Presiden Italia untuk memaksa Conte mundur dari jabatannya

Perdana Menteri Italia petahana, Giuseppe Conte. (Instagram.com/giuseppeconte_ufficiale)

Dilansir dari BBC, Conte telah memenangkan Pemilu Perdana Menteri Italia, beberapa hari setelah mantan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, menarik partainya keluar dari koalisi. Pemungutan suara di Senat mencapai 156-140 dengan 16 suara dianggap abstain, artinya Conte tidak memiliki suara mayoritas mutlak di Majelis Tinggi. Bahkan, partai-partai oposisi berencana meminta Presiden Italia, Sergio Mattarella, memaksa Conte untuk mundur dari jabatannya.

Partai utama dalam koalisi pendukung Conte adalah partai Bintang Lima (M5S) dan partai Demokrat (PD). Conte mengatakan kepada Senat bahwa penting untuk mempertahankan kohesi politik yang dihadapkan dengan tantangan bersejarah pandemi COVID-19. Berbicara dalam debat di Senat, Renzi mengatakan kepada Conte untuk membuat reformasi yang lebih berani, dengan mengatakan Italia membuang-buang kesempatan terbesarnya sejak Marshall Plan, yang merujuk pada bantuan Amerika Serikat untuk Eropa yang hancur akibat perang pada tahun 1948 lalu.

Ia juga menuduh Conte tengah disibukkan dengan mendistribusikan pos pemerintah. Bahkan jika Conte kalah dalam perolehan suara, pemilihan cepat bukanlah kepastian karena Presiden Italia masih memiliki pilihan untuk mengundangnya dengan membentuk koalisi baru.

Baca Juga: 355 Pelaku Mafia Terbesar di Italia akan Diadili Pengadilan

2. Conte semakin populer karena sempat berhasil menangani gelombang pertama COVID-19

Perdana Menteri Italia petahana, Giuseppe Conte. (Instagram.com/giuseppeconte_ufficiale)

Nama Conte semakin populer karena dinilai berhasil dalam menangani gelombang pertama COVID-19 di awal-awal pandemi dengan memberlakukan kebijakan lockdown di Italia selama berbulan-bulan. Akan tetapi, Conte kehilangan kredibilitas atas pendekatan sembarangan pemerintah Italia terhadap pembatasan berikutnya dan respons keuangan yang lemah terhadap bisnis yang terkena dampaknya. Seorang konsultan politik Italia, Francesco Galietti, mengatakan ia berpikir saat ini semua orang telah menyadari bahwa Conte sangat baik dalam mempertahankan kekuasaan, akan tetapi sangat buruk dalam mengelola berbagai hal dan melewati reformasi.

Ia juga menambahkan Conte tidak meloloskan reformasi dan dapat mengetahui dari rencana pemulihan bahwa negara-negara anggota Uni Eropa lainnya sangat gugup karena dana lebih dari 200 miliar euro atau setara dengan Rp3.415,9 triliun akan berakhir sia-sia. Renzi telah mengkritik Conte atas rencana pengeluaran dana selama pasca-pandemi yang dianggap lemah dengan alasan bahwa uang tersebut telah disia-siakan begitu saja. Renzi sendiri juga menginginkan Conte untuk investas dalam ekonomi digital dan energi hijau serta menolak Conte dalam rencananya untuk membentuk teknokrat dibandingkan anggota parlemen demi memutuskan prioritas pengeluaran dana.

Baca Juga: 355 Pelaku Mafia Terbesar di Italia akan Diadili Pengadilan

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya