TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

India Laporkan 3.880 Korban Tewas Akibat COVID-19

Jumlah kasus harian India masih di atas 250 ribu kasus

Para petugas kesehatan sedang mengurus jenazah korban tewas akibat COVID-19 di India. (Twitter.com/ians_india)

New Delhi, IDN Times - Pada hari Rabu, 19 Mei 2021, waktu setempat, India telah melaporkan sebanyak 3.880 korban tewas akibat COVID-19 yang membuktikan bahwa penyebaran virus tersebut masih tak terkendali di India hingga saat ini. Untuk jumlah penambah kasus harian di India masih di atas angka 250 ribu. Bagaimana kondisi di India saat ini?

Baca Juga: Inggris Longgarkan Lockdown, Varian India Mengancam

1. Muncul kekhawatiran bahwa banyak kasus yang belum dilaporkan karena kurangnya pengujian

Alat pengujian COVID-19 berbasis antigen. (Twitter.com/ians_india)

Dilansir dari Aljazeera.com, India telah melaporkan sebanyak 276.261 kasus baru dengan rincian 3.880 kasus di antaranya tewas pada hari Rabu, 19 Mei 2021, waktu setempat dan hampir dua pertiga orang yang diuji menunjukkan terkena paparan COVID-19. Dengan demikian, sampai saat ini total kasus COVID-19 di India telah mencapai angka 25.772.440 kasus dengan rincian 287.156 kasus berakhir meninggal dunia serta 22.355.440 kasus berakhir sembuh. Selama beberapa bulan terakhir ini, India mengalami dampak yang paling parah ketika varian baru di India mendorong lonjakan hingga menyentuh angka lebih dari 400 ribu kasus hanya dalam sehari.

Oleh karena itu, sebagian besar rumah sakit dan krematorium dibuat kewalahan serta secara luas bahwa angka resmi tersebut terlalu meremehkan efek sebenarnya dari pandemi ini, dengan beberapa ahli mengatakan infeksi dari kematian bisa mencapai 5-10 kali lebih tinggi. Ada kekhawatiran bahwa varian baru yang sangat menular ini tidak terkendali serta sebagian besar kasus tidak dilaporkan karena kurangnya pengujian, terutama di wilayah pedesaan yang luas.

2. Menurut sebuah data, sekitar 63,5 persen orang dinyatakan positif antibodi COVID-19 rata-rata selama 7 hari terakhir

Sebuah data dari Thyrocare, tempat laboratorium swasta, menunjukkan bahwa sebanyak 63,5 persen orang dinyatakan positif antibodi COVID-19 dengan rata-rata rentang waktu selama 7 hari terakhir ini, naik dari sekitar 45 persen pada bulan April 2021 lalu. Data yang diambil dari 25 negara bagian termasuk individu yang terinfeksi di masa lalu, divaksinasi, tidak terinfeksi, serta mereka yang belum divaksinasi. Pihak Dewan Penelitian Medis India menunjukkan bahwa pengujian harian telah mencapai rekor sebanyak 2 juta pengujian pada hari Selasa, 18 Mei 2021, waktu setempat.

Seorang Profesor dari Rajagiri College of Social Sciences, Prof. Rijo M. John, mengatakan bahwa itu masih kurang dari kapasitas pengujian yang diklaim India sebesar 3,3 juta pengujian. Ia juga mempertanyakan kegunaan pengujian tersebut dengan mengatakan bahwa banyak dari pengujian itu diterapkan di pusat-pusat perkotaan, di mana kasus mungkin mencapai puncaknya sehingga tidak ada gunanya. Menurutnya, sudah saatnya pengujian tersebut dilakukan ke wilayah-wilayah pedesaan dan ia merasa ragu untuk dilakukan.

Baca Juga: Ada Nakes dan WNA di Jakarta Tertular Varian COVID-19 India

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya