TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jaksa Italia Tuntut 4 Anggota Keamanan Mesir Atas Kasus Giulio Regeni

Mereka berperan dalam kasus penculikan dan pembunuhan

Ilustrasi palu pengadilan. (Pixabay.com/succo)

Roma, IDN Times - Kejaksaan Italia mendakwa 4 orang anggota badan keamanan Mesir yang terlibat dalam kasus pembunuhan dan penculikan terhadap mahasiswa asal Italia, Giulio Regeni. Peristiwa itu sendiri terjadi pada awal tahun 2016 lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Sebelumnya, jaksa telah membatalkan dakwaan terhadap pelaku ke-5 dalam kasus ini

Ilustrasi ruang pengadilan. (Pixabay.com/12019)

Dilansir dari The Guardian, pihak kejaksaan Italia sebelumnya telah membatalkan dakwaan terhadap pelaku ke-5 dalam kasus ini, Mahmoud Najem, yang sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan dan penculikan terhadap Giulio Regeni. Keempat anggota badan keamanan Mesir yang didakwa diantaranya Tariq Saber, Athar Kamel Mohamed Ibrahim, Capt. Uhsam Helmi, dan Mayor Magdi Ibrahim Abdelal Sherif. Tindakan yang diambil Kejaksaan Italia ini merupakan momen pertanggungjawaban yang langka bagi Mesir dan penggunaan praktik-praktik kasarnya.

Jaksa penuntut Italia memberikan rincian buruk mengenai pembunuhan Regini. Mereka mengatakan para anggota badan keamanan Mesir telah menjerat korban dengan jaring laba-laba sebelum tewas dan memperoleh informasi dari orang-orang yang dekat dengannya di Kairo, Mesir, saat dia meneliti gerakan para buruh di Mesir. Secara internal, Mesir sudah lama memberikan kekebalan hukum bagi petugas yang dituduh melakukan kejahatan apapun terhadap para warga sipil.

Para pelaku diharapkan diadili secara in absentia dan meskipun keduanya tidak memiliki perjanjian ekstradisi, langkah apapun untuk mengekstradisi tersangka mungkin memerlukan penahanan mereka di Mesir. Seorang pengacara asal Italia bernama Nicola Canestrini mengatakan Mesir harus bekerja sama dan mengirim mereka atau mereka harus ditahan di negara bagian ketiga. Pihaknya juga tidak bisa memaksa Mesir untuk menyerahkan para warganya di wilayah mereka.

Baca Juga: Cekcok dengan Istri, Pria Italia Jalan Kaki Keluar Rumah Hingga 450 Km

2. Beberapa waktu lalu, pihak Mesir merasa keberatan dengan alasan tidak cukup bukti di pengadilan

Suasana di wilayah sekitar Mesir. (Pixabay.com/shadyshaker)

Pada tanggal 1 Desember 2020 lalu, pihak Kejaksaan Mesir menyatakan keberatan dengan beralasan tidak cukup bukti untuk mendukung tuduhan di pengadilan. Pihaknya juga menambahkan jaksa penuntut umum Mesir menghormati keputusan yang akan diambil dalam otonominya oleh kantor Kejaksaan Roma di Italia. Jaksa penuntut Mesir telah mengumpulkan cukup bukti terhadap geng kriminal yang dituduh melakukan pencurian yang diperburuk efek Regeni yang ditemukan di rumah salah satu anggota geng kriminal. 

Namun, ia menambahkan bahwa pelaku pembunuhan saat itu masih belum diketahui keberadaannya. Penyelidik Mesir sebelumnya menyatakan bahwa Regeni dibunuh oleh geng kriminal yang beranggotakan 5 orang dan semuanya dibunuh dalam baku tembak saat itu. Pihak pejabat Italia menyebut cerita yang diungkapkan pihak Mesir dianggap tidak masuk akal.

Tahun 2019 lalu, jaksa penuntut Italia, Sergio Colaiocco, mengatakan kepada Komisi Parlemen Italia bahwa para pejabat Mesir telah membuat cerita palsu untuk membatalkan penyelidikan. Yang pertama adalah pemeriksaan post-mortem, yang dilakukan di Mesir, menunjukkan bahwa Regeni tewas dalam kecelakaan mobil dan ini bertentangan dengan pemeriksaan yang dilakukan di Italia. Lain lagi, Regeni ditemukan dalam keadaan telanjang dan sudah tewas serta ada motif pelecehan seksual di balik peristiwa ini.

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya