TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jepang Bantah Rumor Olimpiade Tokyo 2020 Batal

Situasi pandemi ini membuat Olimpiade ragu untuk digelar

Ilustrasi logo Olimpiade. (Pixabay.com/blende12)

Tokyo, IDN Times - Beredar rumor bahwa pergelaran pesta olahraga sedunia, Olimpiade, yang akan berlangsung di Tokyo akan dibatalkan, pihak pemerintah Jepang langsung membantah keras. Padahal, situasi pandemi COVID-19 saat ini menilai pergelaran Olimpiade kembali diragukan. Bagaimana awal ceritanya?

1. Poling sebanyak 80 persen warga Jepang meminta Olimpiade Tokyo dibatalkan

Dilansir dari Aljazeera.com, pandemi COVID-19 telah mengurangi dukungan publik terhadap pergelaran Olimpiade, yang semula dijadwalkan pada tahun 2020 lalu di mana sebuah poling sementara menunjukkan sebanyak 80 persen warga Jepang orang tidak ingin Olimpiade Tokyo digelar. Keraguan juga muncul secara internasional, seperti yang diungkapkan oleh Mantan Wakil Ketua Olimpiade London 2012, Keith Mills, pada pekan ini yang mengatakan menurutnya Olimpiade di Tokyo tampak tidak mungkin terjadi. Begitu juga dengan atlet Olimpiade asal Inggris, Matthew Pinsent, menilai tampak menggelikan jika Olimpiade Tokyo terus bergulir.

Jepang sendiri terinfeksi virus COVID-19 lebih sedikit dibandingkan beberapa negara maju lainnya, akan tetapi lonjakan kasus COVID-19 belum lama ini telah mendorong Jepang untuk menutup perbatasannya dengan warga negara asing non-residen serta mengumumkan keadaan darurat di Tokyo dan beberapa kota utama di Jepang lainnya. Sampai tanggal 21 Januari 2021, Jepang telah mengumumkan total kasus sebanyak 345.221 kasus dengan rincian 4.743 kasus berakhir meninggal dunia serta 273.187 kasus lainnya berakhir sembuh. Di tanggal yang sama, Jepang juga mengalami penambahan kasus sebanyak 5.447 kasus dengan rincian 96 kasus berakhir meninggal dunia.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Dibayangi Lonjakan Kasus COVID-19

Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Manabu Sakai, mengatakan tidak ada kebenaran laporan tersebut dan penyelenggara Olimpiade mengatakan semua mitra acara, termasuk pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional (IOC), sepenuhnya fokus menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas ini. Dengan waktu hanya tersisa 6 bulan lagi, keraguan semakin berkembang apakah acara tersebut akan layak dengan situasi pandemi COVID-19 yang masih meningkat di seluruh dunia.

Para pejabat Olimpiade dan penyelenggara harus melanjutkan persiapan untuk Olimpiade, yang dijadwalkan akan dibuka pada tanggal 23 Juli 2021 ini. Pada hari Kamis, 21 Januari 2021, waktu setempat, pemerintah Jepang mengumumkan akan membelanjakan dana sebesar 3,7 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp52 triliun untuk menggelar Olimpiade. Dalam sebuah pernyataan di hari yang sama, Presiden IOC, Thomas Bach, menegaskan kembali komitmen IOC untuk acara tersebut dan tidak ada alasan untuk menunda kembali pergelaran Olimpiade Tokyo kali ini.

2. Wakil Kepala Sekretaris Jepang menilai tidak ada kebenaran pada laporan tersebut

Sebuah logo Olimpiade terpasang di kota Tokyo, Jepang. (Instagram.com/tokyo2020)

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Dibayangi Lonjakan Kasus COVID-19

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya