Karena Diskriminasi Rasial, PBB Tuntut Belgia Meminta Maaf
Tak hanya itu, PBB juga kritik AfricaMuseum yang direnovasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Brussels, IDN Times - Karena diduga melakukan diskriminasi rasial, PBB menuntut pemerintah Belgia meminta maaf di depan publik. Tak hanya itu saja, PBB juga mengkritik AfricaMuseum yang baru saja selesai direnovasi. Bagaimana awal ceritanya?
1. Museum ini dinilai merayakan perubahan Kongo menjadi negara budak
DIlansir dari Telegraph, PBB telah mengatakan kepada Belgia untuk meminta maaf atas masa lalu kolonialnya dan mengkritik AfricaMuseum yang baru direnovasi karena tidak berbuat cukup untuk mengusir para eksploitasi Kongo. Museum tersebut dipenuhi dari 180 ribu barang rampasan dan 500 boneka binatang, museum ini juga dinilai merayakan orang-orang Belgia yang merubah Kongo menjadi negara budak selama diperintah oleh Raja Leopold II, selama lebih dari seabad.
Rezim yang dikenal brutal ini telah membunuh jutaan orang Kongo dan menjarah perkebunan karet milik mereka dengan kejam. Setelah penyelidikan selama 1 minggu, sebuah kelompok kerja PBB mengatakan bahwa rasisme yang diderita oleh mereka berasal dari Afrika di Belgia dan dapat ditelusuri kembali ke kegagalan negara untuk mengatasi masa lalunya. Banyak sekali patung Raja Leopold II yang tersisa dan monumen untuk tentara kolonial yang menghiasi jalanan dan taman di ibukota Belgia, Brussel.
Baca Juga: Universitas Harvard Dikecam Keras karena Melakukan Diskriminasi
Baca Juga: Diskriminasi Gender Bikin Wanita Ini Kencing Sembarangan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.