Universitas Harvard Dikecam Keras karena Melakukan Diskriminasi

Kebijakan ini sendiri sudah ada sejak 2 tahun lalu

Massachusetts, IDN Times - Sebagian besar murid di seluruh dunia memiliki impian untuk melanjutkan ke perguruan tinggi favorit di dunia, seperti salah satunya adalah Universitas Harvard. Namun, belum lama ini salah satu kampus bergengsi di dunia ini mendapatkan kecaman keras karena bertindak diskriminasi terhadap beberapa muridnya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Siswa yang tergabung dalam 'single-sex club' terancam tidak mendapatkan beasiswa

Universitas Harvard Dikecam Keras karena Melakukan DiskriminasiReason.com

Dilansir dari BBC, Universitas Harvard sedang digugat atas tindakan keras terhadap sebuah kelompok atau klub sosial yang hanya diikuti oleh satu jenis kelamin dan menyebabkan terjadinya diskriminasi seksual. Sejumlah perkumpulan tersebut mengajukan gugatan pada hari Senin kemarin waktu setempat dengan menentang kebijakan ini yang sudah berlaku sejak 2016 lalu. Di bawah kebijakan tersebut, murid yang bergabung dengan kelompok atau klub satu jenis kelamin tidak mendapatkan surat dukungan dari perguruan tinggi untuk beasiswa pascasarjana.

Pihak Universitas Harvard menilai kebijakannya ini bertujuan membantu mengakhiri praktek pengucilan di kampusnya. Akan tetapi, gugatan hukum menuduh bahwa Universitas Harvard melakukan diskriminasi terhadap siswa atas dasar mereka dengan menghukum murid pria maupun wanita yang bergabung ke klub satu jenis kelamin.

"Kebijakan sanksi Harvard berusaha mendikte jenis kelamin orang-orang dengan siapa pria dan wanita dapat berserikat dan norma-norma gender di mana pria dan wanita harus menyesuaikan diri," ungkap pihak federal dalam gugatan hukumnya seperti yang dikutip dari BBC.

2. Juru bicara dari pihak Universitas Harvard belum bersedia berkomentar

Universitas Harvard Dikecam Keras karena Melakukan Diskriminasiyaledailynews.com

Pihak juru bicara dari Universitas Harvard belum mau memberikan komentar hingga saat ini mengenai keluhan yang dialami oleh beberapa kelompok terkait masalah ini. Pertentangannya ini muncul ketika pihak universitas tetap membela diri terhadap gugatan terpisah yang mengklaim bahwa ia mendiskriminasikan pelamar Asia-Amerika, sebuah kasus yang sempat diperbincangkan di Mahkamah Agung Amerika Serikat.

Pada tahun 2016 lalu, sebuah laporan yang diterima oleh pihak universitas mengenai serangan seksual mengatakan kelompok-kelompok satu jenis kelamin seperti beberapa klub terakhir di Harvard datang dengan rasa "hak seksual" dan merupakan "sisa ketidaksetaraan seksual". Dalam laporan itu mengatakan sebanyak 47% wanita berpartisipasi dalam acara klub mengalami kontak seksual hingga non-seksual. 

3. Beberapa klub di luar universitas juga prihatin dengan kebijakan ini

Universitas Harvard Dikecam Keras karena Melakukan Diskriminasiwmal.com

Beberapa klub di luar universitas, seperti Harvard Law School, merasa prihatin dengan kebijakan ini, terutama bagi para mahasiswi. Mereka bertanya mengapa harus tunduk pada kebijakan ini. Uniknya, sebuah survei yang dilakukan oleh Harvard Crimson pada bulan Mei 2018 lalu menunjukkan sebagian besar dari mahasiswa Harvard tidak begitu tertarik dengan bergabung bersama kelompok satu jenis kelamin yang hanya mencapai 35% saja. Setidaknya, mereka aman dari sanksi dari pihak universitas.

Lulusan Harvard tahun 2017, Rebecca Ramos, mengatakan pihak universitas telah menghilangkan sumber utama dukungan dan pemberdayaan bagi perempuan, termasuk adik perempuannya. Pasalnya, adiknya itu mendapatkan sanksi dari pihak universitas karena melanggar kebijakan yang dibuat sehingga tidak memperoleh beasiswa.

Baca Juga: Ma'ruf Amin dan Diskriminasi HAM, Sudah Tepatkah Jokowi?

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya