Militer Myanmar Janji akan Cabut Keadaan Darurat, Kapan?
Pihak junta militer siap bekerja dengan utusan khusus ASEAN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Naypyitaw, IDN Times - Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, berjanji akan mengadakan Pemilu yang baru serta mencabut keadaan darurat setidaknya hingga Agustus 2023 ini. Pihak junta militer juga bersiap untuk bekerja sama dengan utusan khusus ASEAN. Bagaimana awal ceritanya?
1. Pengumuman tersebut memperpanjang batas waktu keadaan darurat di Myanmar
Dilansir dari The Guardian, pemimpin junta militer Myanmar mengatakan pada hari Minggu, 1 Agustus 2021, waktu setempat bahwa Pemilu akan diadakan dan keadaan darurat dicabut pada Agustus 2023 ini, sekaligus memperpanjang waktu keadaan darurat yang diberikan di mana sebelumnya mereka memberikan waktu hingga tahun 2022 ini. Dalam pidato yang disiarkan televisi setempat, Jenderal Min Aung Hlaing mengatakan pihaknya akan menyelesaikan ketentuan darurat pada bulan Agustus 2023 ini serta berjanjin untuk mengadakan Pemilu multi-partai tanpa gagal.
Tak hanya itu, dia juga mengatakan junta militer Myanmar siap bekerja dengan utusan khusus yang ditunjuk oleh ASEAN. Para Menteri Luar Negeri ASEAN akan bertemu pada hari Senin, 2 Agustus 2021, ini ketika para diplomat mengatakan mereka bertujuan untuk menyelesaikan utusan khusus yang ditugaskan untuk mengakhiri kekerasan dan mempromosikan dialog antara junta dan lawan-lawannya. Sebelumnya, militer Myanmar secara resmi membatalkan hasil Pemilu Myanmar 2020 lalu pada hari Selasa, 27 Juli 2021 lalu, serta menunjuk Komisi Pemilu yang baru untuk memimpin Pemilu Myanmar.
Baca Juga: Janjikan Pemilu Ulang, Junta: Myanmar Darurat Militer hingga 2023
Baca Juga: [QUIZ] Kuis Tentang Negara Myanmar, Apakah Kamu Cukup Cerdas untuk Menjawabnya?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.