TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

New York: Kekerasan Senjata adalah Darurat Bencana

Ini merupakan negara bagian pertama AS yang melakukannya

Suasana di sekitar wilayah Negara Bagian New York, Amerika Serikat. (Pixabay.com/Pexels)

New York, IDN Times - Gubernur New York, Andrew Cuomo, pada hari Selasa, 6 Juli 2021, waktu setempat resmi menyatakan kekerasan senjata merupakan darurat bencana. Dengan demikian, New York merupakan negara bagian pertama di Amerika Serikat yang melakukannya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pada akhir pekan lalu, New York mengalami 51 penembakan 

Gubernur New York, Andrew Cuomo, ketika mendeklarasikan kekerasan senjata sebagai darurat bencana pada hari Selasa, 6 Juli 2021, waktu setempat. (Instagram.com/nygovcuomo)

Dilansir dari BBC, Gubernur New York mengatakan bahwa negara bagian New York mengalami 51 penembakan selama liburan akhir pekan 4 Juli 2021 lalu. Arahan tersebut akan menyalurkan dana sebesar 138,7 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp2,02 triliun untuk intervensi dan program pencegahan kekerasan bersenjata. Itu terjadi di tengah laporan peningkatan jumlah kematian akibat kekerasan bersenjata di seluruh negeri, yang tercatat hampir 200 peristiwa selama akhir pekan lalu.

Ini adalah langkah pertama dalam rencana komprehensif yang digariskan Cuomo yang terdiri dari 7 bidang utama, semuanya dengan tujuan memadamkan gelombang kekerasan bersenjata. Beberapa area utama di antaranya:

  • Perlakukan kekerasan senjata seperti keadaan darurat kesehatan masyarakat
  • Targetkan hotspot dengan data dan sains
  • Keterlibatan kegiatan positif untuk remaja yang berisiko
  • Putuskan siklus meningkatnya kekerasan
  • Singkirkan senjata ilegal dari jalanan
  • Jauhkan senjata dari tangan orang-orang berbahaya
  • Bangun kembali hubungan antara polisi dengan masyarakat

Strategi baru ini memperlakukan kekerasan senjata sebagai krisis kesehatan masyarakat, menggunakan solusi jangka pendek untuk mengelola krisis kekerasan senjata langsung serta mengurangi tingkat penembakan dan solusi jangka panjang yang berfokus pada intervensi berbasis masyarakat serta strategi pencegahan untuk memecahkan siklus kekerasan.

Baca Juga: 9 Negara dengan Senjata Nuklir Terbanyak di Dunia, Negara Mana Saja?

2. Untuk mengoordinasikan upaya pencegahan kekerasan bersenjata, Cuomo mengumumkan pembentukan Kantor Pencegahan Kekerasan Senjata 

Ilustrasi senjata api. (Pixabay.com/Brett_Hondow)

Untuk mengoordinasikan upaya pencegahan kekerasan bersenjata yang terkemuka di negara ini, Cuomo mengumumkan pembentukan Office of Gun Violence Prevention dan juga mewajibkan Departemen Kepolisian Utama Executive Order untuk berbagi data mengenai kekerasan senjata dengan pihak New York State Division of Criminal Justice Services (DCJS) untuk mengumpulkan data ini setiap minggu. Data ini akan digunakan oleh pihak Office of Gun Violence Prevention yang baru untuk melacak hotspot kekerasan senjata yang muncul dan menyebarkan sumber daya.

Kelompok State Police Gun Trafficking Interdiction Unit baru diumumkan dan tujuan utama kelompok itu adalah untuk menghentikan senjata ilegal masuk ke New Tork dari negara bagian lain dengan Undang-Undang Keamanan Senjata yang lemah. Selain itu, negara bagian akan terus memperkuat hubungan antara polisi dengan masyarakat melalui kemitraan dengan John Jay College of Criminal Justice. Menurut Cuomo, pihaknya membangun kembali New York lebih baik dari sebelumnya, tetapi bagian dari pembangunan kembali adalah mengatasi ketidakadilan sistemik yang diekspos oleh COVID-19.

Ia menambahkan jika melihat angka-angka baru-baru ini, lebih banyak orang sekarang meninggal akibat kekerasan senjata serta kejahatan ketimbang COVID-19, ini adalah masalah nasional tetapi seseorang harus melangkah dan mengatasi masalah ini karena masa depan New York bergantung padanya.

Baca Juga: Badai Salju, New York & New Jersey Umumkan Keadaan Darurat

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya