TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Paus Fransiskus Khawatir Dengan Masalah LGBT yang Sedang Populer

Pihak gereja menilai tindakan ini adalah tindakan dosa

twitter.com/tlrd

Vatikan, IDN Times - Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, semakin khawatir dengan tren LGBT yang akhir-akhir ini terjadi di berbagai negara. Pihak gereja sendiri menilai tindakan seperti ini merupakan sebuah tindakan dosa. Bagaimana awal ceritanya?

1. Masalah LGBT atau homoseksualitas dinilai dapat mempengaruhi kehidupan gereja

irishtimes.com

Dilansir dari The Guardian, Paus Fransiskus merasa prihatin dengan apa yang dia gambarkan sebagai masalah serius dalam tindakan homoseksualitas atau yang biasa dikenal dengan LGBT. Menurutnya, menjadi seorang LGBT merupakan "mode" rentan terjadi di kalangan pemimpin gereja.

"Masalah homoseksualitas adalah masalah yang sangat serius yang harus dipahami secara memadai sejak awal dengan para kandidat. Dalam masyarakat kita bahkan tampak bahwa homoseksualitas adalah mode dan mentalitas itu, dalam beberapa cara, juga mempengaruhi kehidupan gereja. Ini adalah sesuatu yang saya khawatirkan, karena mungkin pada satu waktu itu tidak menerima banyak perhatian," ungkap pernyataan dari Paus Fransiskus dalam sebuah bukunya yang berjudul "The Strength of a Vocation" yang dikutip dari The Guardian. Posisi Gereja Katolik Roma menegaskan bahwa tindakan homoseksualitas merupakan sebuah tindakan dosa dan pendirian yang diungkapkan oleh Paus Fransiskus ini bukanlah sebuah hal yang baru.

2. Pembatasan kecenderungan homoseksual telah ditetapkan sejak 2005 oleh pihak gereja

twitter.com/CatholicSat

Keputusan tentang pelatihan bagi para imam Katolik Roma pada tahun 2016 telah menekankan kewajiban pantang dalam hal seksual serta melarang pria gay dan mereka yang mendukung "budaya gay" dari perintah suci. Pembatasan orang-orang yang menampilkan kecenderungan homoseksual pertama kali ditetapkan oleh Gereja Katolik pada tahun 2005.

"Dapat terjadi bahwa pada saat itu mungkin mereka tidak menunjukkan kecenderungan itu, tetapi kemudian ia keluar. Dalam kehidupan suci dan imamat, tidak ada ruang untuk kasih sayang semacam itu. Karena itu, gereja merekomendasikan agar orang-orang dengan kecenderungan mendarah daging seperti itu tidak boleh diterima dalam pelayanan atau hidup yang disucikan. Pelayanan atau hidup yang disucikan bukanlah tempatnya," ungkap pernyataan tambahan Paus Fransiskus seperti yang dikutip dari The Guardian

Baca Juga: Penulis Novel LGBT di Tiongkok Divonis Hukuman 10 Tahun Penjara

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya