TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemimpin Asia Tengah Bertemu di Turkmenistan Bahas Taliban

Turkmenistan menilai Afghanistan menimbulkan kekhawatiran

Kelompok Taliban di Afghanistan. (Twitter.com/ShahidAk_1)

Ashgabat, IDN Times - Kelima pemimpin negara-negara Asia Tengah bertemu di Turkmenistan pada hari Jumat, 6 Agustus 2021, waktu setempat membahas kelompok Taliban di Afghanistan. Pihak Turkmenistan sendiri menilai Afghanistan pertanyaan yang menimbulkan kekhawatiran semua pihak. Bagaimana awal ceritanya?

1. Pembicaraan tersebut datang ketika Taliban menantang pasukan pemerintah Afghanistan

Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhamedov. (Instagram.com/gmberdimuhamedow)

Dilansir dari Aljazeera.com, para pemimpin dari 5 negara Asia Tengah telah berkumpul di Turkmenistan untuk melakukan pembicaraan, dengan spiral perang di negara tetangga Afghanistan menjadi agenda utama mereka ketika pasukan asing pimpinan Amerika Serikat meninggalkan negara itu. Pembicaraan di kota Laut Kaspia Avaza pada hari Jumat, 6 Agustus 2021, waktu setempat datang ketika kelompok Taliban menantang pasukan pemerintah Afghanistan di beberapa kota besar setelah berminggu-minggu mendapatkan keuntungan di pedesaan, termasuk di provinsi-provinsi di sebelah 3 bekas "stan" Uni Soviet yang berbatasan dengan negara itu yakni Tajikisan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhamedov, menyebut Afghanistan pertanyaan yang mengkhawatirkan semua pihak pada hari Rabu, 4 Agustus 2021, lalu ketika televisi pemerintah setempat menunjukkan dia menerima Presiden Tajikistan, Emomali Rahmon, untuk pembicaraan bilateral menjelang KTT. Kelompok Taliban telah menjalin kontak resmi dengan Turkmenistan dan Uzbekistan serta Rusia dan Tiongkok, dua pemain penting di kawasan itu. Hal tersebut sangat berbeda dari terakhir kali ia berkuasa, ketika negara-negara di kawasan itu, selain Turkmenistan yang netral, telah menawarkan dukungan kepada pasukan lokal dan internasional yang mencoba menggulingkan kelompok militan.

Baca Juga: Presiden Turkmenistan Resmikan Patung Anjing Emas di Ibu Kota

2. Para analis menilai kekosongan keamanan di Afghanistan dapat menimbulkan ancaman di kawasan Asia Tengah

Suasana di sekitar salah satu wilayah di Afghanistan. (Twitter.com/ThielsChristian)

Para analis berpendapat bahwa kekosongan keamanan yang berkembang di Afghanistan dapat menimbulkan ancaman tersendiri bagi kawasan Asia Tengah dan kerja sama ekonominya yang berkembang dengan Afghanistan. Presiden Tajikistan pada hari Jumat, 6 Agustus 2021, waktu setempat mencatat bahwa kelompok Taliban saat ini menguasai seluruh perbatasan Afghanistan dengan negara pegunungannya yang berpenduduk 9,5 juta orang. Rakhmon mengklaim sejumlah organisasi teroris secara aktif memperkuat posisi mereka di daerah-daerah tersebut.

Presiden Uzbekistan, Shavkat Mirziyoyev, menyerukan adanya gencatan senjata penuh dan kompromi yang dinegosiasikan bersama yang dapat diterima dalam pembicaraan. Tajikistan merupakan salah satu dari sedikit tetangga Afghanistan yang belum menjadi tuan rumah delegasi dari Taliban karena menampilkan dirinya sebagai pemerintah yang menunggu. Menurut analis dari Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat, Jen Brick Murtazashvili, mengatakan ketika Taliban telah berjanji bahwa mereka tidak memiliki desain di negara-negara bagian utara, kekacauan yang ditimbulkan oleh kebuntuan antara pemerintah dan gerilyawan dapat mendorong kelompok-kelompok kekerasan lain juga melakukannya.

Ia menambahkan selama pertempuran terus berlanjut, akan sulit bagi Afghanistan atau Taliban untuk menjamin keamanan proyek infrastruktur.

Baca Juga: Hormati Ras Anjing Gembala, Turkmenistan Buat Hari Libur Nasional

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya