TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertama Kalinya, Menteri Luar Negeri Israel Berkunjung ke UEA

Ini adalah momen penting bagi Israel dan dunia Arab

Perdana Menteri Israel, Yair Lapid. (Instagram.com/yairlapid)

Dubai, IDN Times - Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid, berkunjung ke Uni Emirat Arab untuk pertama kalinya pada hari Selasa, 29 Juni 2021, waktu setempat. Kunjungan tersebut akan menjadi momen penting bagi Israel dan dunia Arab. Bagaimana awal ceritanya?

1. Kunjungan itu dianggap penting karena tidak hanya karena makna simbolis, tetapi akan menjadi keterlibatan resmi antara kedua belah pihak 

Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid. (Instagram.com/yairlapid)

Dilansir dari BBC, Lapid akan menjadi Menteri Israel pertama yang melakukan kunjungan resmi ke negara Teluk itu sejak Israel, Uni Emirat Arab, dan Bahrain menandatangani kesepakatan bersejarah untuk menormalkan hubungan mereka 9 bulan yang lalu. Selama kunjungan selama 2 hari, Lapid akan bertemu dengan mitranya dari Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed al Nahyan, serta meresmikan Kedutaan Besar dan Kantor Konsulat Israel masing-masing di Abu Dhabi dan Dubai. Kunjungan itu dianggap penting tidak hanya karena makna simbolisnya tetapi juga karena itu akan menjadi keterlibatan resmi pertama antara kedua belah pihak sejak konflik Israel-Gaza pada bulan Mei 2021 lalu.

Menurut PBB, setidaknya sebanyak 256 orang tewas di Jalur Gaza dan 13 orang tewas di Israel selama konflik terjadi. Konflik selama 11 hari merupakan ujian pertama untuk hubungan baru yang ditempa, terutama mengingat bahwa kepemimpinan Uni Emirat Arab telah menagih kesepakatan normalisasi sebagai kesempatan untuk menghentikan rencana Israel untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki, yang ditentang keras oleh Palestina. Namun, selama permusuhan Uni Emirat Arab tidak bisa berbuat banyak untuk mengerahkan pengaruh diplomatik untuk menekan negara Yahudi itu agar membatasi skala serangannya di Gaza, dari mana gerilyawan menembakkan ribuan roket.

Baca Juga: Palestina Tolak Vaksin COVID-19 Hampir Kedaluwarsa Pemberian Israel

2. Pekan lalu, Uni Emirat Arab dan Bahrain menyambut pemerintah baru Israel  

Bendera Uni Emirat Arab dan Israel. (Twitter.com/IpIndependent)

Pada pekan lalu, Uni Emirat Arab dan Bahrain telah mengeluarkan pernyataan dengan menyambut pemerintah baru Israel. Setelah panggilan telepon pekan lalu dengan bin Zayed, Lapid mengatakan dia berharap bekerja dengannya untuk membangun hubungan yang hangat dan unik antara kedua negara ini demi kepentingan rakyat serta seluruh Timur Tengah. Pemerintah baru, aliansi yang tidak mungkin dari sayap kanan, sayap kiri, tengah, dan Islamis, dilantik pada hari Minggu, 20 Juni 2021, lalu yang mengakhiri masa jabatan 12 tahun Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel.

Dalam pidato pertamanya sebagai Menteri Luar Negeri Israel, Lapid menyoroti prioritas diplomatiknya, termasuk membangun Abraham Accords, yang juga melihat Israel menandatangani kesepakatan dengan Bahrain, Maroko, dan Sudan. Menurutnya, bagian dari pekerjaannya tentu akan memperkuat kehadiran Israel di kawasan tersebut dan hal-hal besar telah terjadi selama setahun terakhir ini. Pihaknya juga perlu melanjutkan pembangunan yang dimulai dengan Abraham Accords dengan bekerja untuk memperkuat perdamaian dengan negara-negara Teluk, Mesir, dan Yordania.

Baca Juga: Dituding Israel Tidak Jujur soal Konflik Gaza, Begini Tanggapan RI

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya