TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prancis: Wajib Tunjukkan Kartu Vaksinasi untuk Aktivitas

Rencana itu menyebabkan protes besar-besaran di Prancis

Ilustrasi kartu vaksin. (Unsplash.com/markuswinkler)

Paris, IDN Times - Warga Prancis akan diwajibkan menggunakan kartu vaksin untuk melakukan kegiatan normal seperti biasanya. Rencana tersebut sempat menimbulkan adanya protes besar-besaran yang terjadi di Prancis beberapa waktu lalu. Bagaimana awal ceritanya?

1. Presiden Prancis telah memperjuangkan apa yang disebut izin COVID-19 

Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (Twitter.com/EmmanuelMacron)

Dilansir dari Aljazeera.com, orang-orang di Prancis perlu menunjukkan kartu vaksin mulai hari Senin, 9 Agustus 2021, ini waktu setempat untuk melakukan kegiatan normal yang rutin seperti biasanya dilakukan. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah memperjuangkan apa yang disebut sebagai izin COVID-19, yang saat ini diperluas ke kafe, restoran, serta perjalanan udara dan kereta api, sebagai cara untuk mengekang gelombang keempat COVID-19 dan mendorong warganya untuk ikut vaksinasi. Tetapi, rencana itu telah menyebabkan protes besar-besaran terjadi selama 4 pekan terakhir dengan hampir seperempat juta warga turun ke jalan di seluruh Prancis pada hari Sabtu, 7 Agustus 2021, lalu.

Kartu vaksin dihasilan dalam kode QR baik dengan vaksinasi lengkap, tes negatif COVID-19 baru-baru ini, atau pemulihan dari COVID-19. Pemerintah Prancis mengharapkan tenggang waktu 1 minggu bagi konsumen dan bisnis untuk terbiasa dengan aturan baru. Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, mengatakan kartu vaksinasi dan dorongan vaksinasi akan membantu menghindari diberlakukan jam malam serta lockdown ke depannya.

Baca Juga: Prancis Setujui Penggunaan Izin Kesehatan COVID-19

2. Macron berharap rencana itu akan semakin mempercepat upaya vaksinasi di negaranya 

Suasana protes besar-besaran oleh warga Prancis yang menentang aturan wajib menunjukkan kartu vaksin ke tempat-tempat umum. (Twitter.com/Diana6197Davis)

Kartu vaksin ini pertama kali diperkenalkan pada tanggal 21 Juli 2021 lalu untuk kunjungan ke tempat-tempat budaya seperti museum dan teater serta permainan olahraga. Veran mengumumkan sedikit modifikasi dalam aturan, terutama bahwa tes bisa berlaku selama 72 jam dan bukan 48 jam serta juga tes mandiri yang dilakukan di bawah pengawasan medis akan diizinkan. Namun dia menekankan tidak akan ada aturan yang akan tetap berlaku hingga setidaknya November 2021 ini, menyesali perhatian yang diberikan kepada mereka yang tergabung dalam kelompok "anti-vax, anti-sains, dan anti-negara" atas mereka yang menghormati jarak dan telah divaksinasi.

Para penentang berpendapat aturan baru melanggar kebebasan sipil di negara di mana kebebasan individu dihargai. Sekitar 237 ribu orang ikut protes di seluruh Prancis pada hari Sabtu, 7 Agustus 2021, lalu terasuk 17 ribu diantaranya di Paris, Prancis. Angka tersebut melebihi 204 ribu yang tercatat pada akhir pekan sebelumnya, angka yang sangat tidak biasa untuk gerakan protes besar-besaran pada puncak liburan musim panas di Prancis.

Macron sendiri berharap rencana itu akan semakin mempercepat upaya vaksinasi di Prancis di mana lebih dari 55 persen warganya saat ini sudah diberikan dua dosis. Ajudan telah mencatat bahwa hampir 7 juta pemesanan baru dibuat untuk vaksin pertama sejak rencana digariskan.

Baca Juga: Prancis Setujui Penggunaan Izin Kesehatan COVID-19

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya