TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selandia Baru Tutup Perjalanan Bebas Karantina

PM Selandia Baru ungkap varian Delta lebih berisiko besar

Suasana di sekitar wilayah Wellington, Selandia Baru. (Pixabay.com/reginasphotos)

Wellington, IDN Times - Pemerintahan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, pada hari Jumat, 23 Juli 2021, waktu setempat memutuskan untuk menghentikan perjalanan bebas karantina dengan Australia. Ardern juga mengungkapkan bahwa varian Delta saat ini lebih berisiko besar dalam penularan COVID-19. Bagaimana awal ceritanya?

1. Ardern berharap pemerintahannya tetap berkomitmen pada gelembung perjalanan 

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern (kanan). (Instagram.com/jacindaardern)

Dilansir dari The Guardian, Selandia Baru memutuskan untuk menutup gelembung perjalanan bebas karantina dengan Australia setelah berjalan selama 2 bulan terakhir, ketika saat ini sedang bergulat dengan sejumlah wabah serius COVID-19. Pihak Selandia Baru juga telah menghentikan perjalanan dengan beberapa negara bagian di Australia seperti New South Wales, Victoria, dan South Australia. Kebijakan ini berlaku untuk seluruh warga Australia selama 8 minggu ke depan.

Pada konferensi pers yang digelar hari Jumat, 23 Juli 2021, waktu setempat, Perdana Menteri Selandia Baru mengatakan karena varian Delta memiliki risiko yang lebih besar saat ini dibandingkan ketika pihaknya membuka gelembung perjalanan. Ardern juga mengatakan bahwa dia ingin mengakui dampaknya secara langsung terhadap kehidupan orang-orang di sekitar dan COVID-19 diakuinya sangat menghancurkan. Ia juga mengatakan pihak pemerintah Selandia Baru tetap berkomitmen pada gelembung perjalanan serta berharap akan dibuka kembali pada tahap tertentu.

Baca Juga: Selandia Baru Ajukan Reformasi untuk Cegah Krisis Air

2. Selama 7 hari ke depan akan ada penerbangan kembali bagi warga Selandia Baru dari Australia 

Maskapai pesawat asal Selandia Baru, Air New Zealand. (Instagram.com/airnz)

Sebuah pernyataan yang dirilis dari kantor Perdana Menteri Selandia Baru mengatakan bahwa selama 7 hari ke depan akan ada penerbangan kembali yang dikelola untuk warga Selandia Baru dari semua negara bagian dan teritori Selandia Baru yang akan memerlukan bukti hasil tes negatif COVID-19. Selain itu, mereka yang telah berada di New South Wales masih harus masuk karantina mandiri selama 14 hari serta mereka yang telah berada di Victoria harus mengasingkan diri setelah kembali dan memiliki tes hari ke-3 yang negatif.

Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield mengatakan wabah di New South Wales jelas tidak terkendali serta mengatakan jeda dalam perjalanan akan memberi waktu bagi Australia untuk mengendalikan wabahnya dan bagi Selandia Baru untuk terus memperkuat tanggapannya sendiri. Ia ingin menekankan pentingnya varian Delta, yang menunjukkan dirinya jauh lebih menular dibandingkan varian yang menjadi perhatian sebelumnya. Pengalaman di New South Wales menurutnya memperjelas bahwa bahkan yurisdiksi dengan kemampuan dan kapasitas kesehatan masyarakat yang sangat kuat untuk pengujian dan pelacakan kontak tidak dapat mendahului varian ini.

Ardern juga menyampaikan pesan kepada setiap warga Selandia Baru yang kini berada di Australia serta bagi yang tidak berniat tinggal di sana dalam waktu yang lama, ia meminta untuk pulang terlebih dahulu.

Baca Juga: Selandia Baru Alami Juni Terpanas dalam 100 Tahun Terakhir

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya