Selandia Baru Umumkan Proposal Pelarangan Merokok
Sebelumnya, Selandia Baru memilih ganja berstatus ilegal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Wellington, IDN Times - Pemerintah Selandia Baru telah mengumumkan proposal untuk melarang merokok bagi generasi berikutnya pada hari Jumat, 16 April 2021, waktu setempat. Sebelumnya, Selandia Baru juga memilih untuk tidak melegalkan penggunaan ganja. Bagaimana awal ceritanya?
1. Rencana tersebut mencakup peningkatan secara bertahap dari usia legal merokok
Dilansir dari The Guardian, Selandia Baru telah mengumumkan serangkaian proposal yang bertujuan untuk melarang merokok bagi generasi berikutnya serta mendekatkan Selandia Baru ke tujuan bebas merokok pada tahun 2025 ini. Rencana tersebut mencakup peningkatan bertahap dari usia legal merokok, yang dapat meluas ke larangan penjualan rokok dan produk tembakau kepada siapapun yang lahir setelah tahun 2004, membuat merokok secara efektif ilegal bagi generasi tersebut. Yang juga dipertimbangkan adalah penurunan yang signifikan pada tingkat nikotin yang diperbolehkan dalam produk tembakau, larangan filter, penetapan harga minimum untuk tembakau, dan pembatasan lokasi di mana tembakau dan rokok dapat dijual.
Wakil Menteri Kesehatan Selandia Baru, Dr. Ayesha Verrall, pada hari Kamis, 15 April 2021, waktu setempat mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan pendekatan baru. Ia juga menambahkan sekitar 4.500 warga Selandia Baru meninggal setiap tahun akibat tembakau dan pihaknya perlu membuat kemajuan yang dipercepat untuk dapat mencapai tujuan tersebut dan bisnis seperti biasa tanpa program pengendalian tembakau tidak akan membawa ke arah sana. Usulan tersebut telah disambut baik oleh sejumlah organisasi kesehatan masyarakat setempat.
Baca Juga: Dukung Hak Perempuan, Selandia Baru Beri Cuti Keguguran
Baca Juga: Selandia Baru Naikkan Upah Minimum di Tengah Pandemik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.