TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seorang Dokter di Perancis Diduga Sengaja Racuni 24 Pasien

Jika terbukti bersalah, ia terancam hukuman seumur hidup

twitter.com/ultimatepocket1

Besancon, IDN Times - Seorang dokter ahli anestesi asal Perancis, Frederic Pechier, diduga telah meracuni sebanyak 24 pasien yang ditanganinya selama ini. Jika tuduhan tersebut terbukti benar, ia terancam hukuman penjara seumur hidup. Bagaimana awal ceritanya?

1. Aksi pelaku dalam melakukan ini dilakukan di dua tempat berbeda

twitter.com/LeGlobe_info

Dilansir dari BBC, Frederic Pechier sedang diselidiki karena diduga telah meracuni 24 pasien di sebuah klinik yang berada di Perancis bagian timur. Sebanyak 9 pasien diantaranya telah meninggal, saat itu ia bekerja sebagai ahli anestesi di dua klinik swasta di kota Besancon, Perancis. Awal pekan ini, ia diinterogasi oleh polisi mengenai 66 kasus mencurigakan selama operasi pada pasien dengan usia 4 hingga 80 tahun yang dianggap berisiko rendah untuk insiden tersebut.

Jika benar-benar terbukti bersalah, pelaku akan terancam hukuman seumur hidup. Menurut sumber yang dekat dengan pelaku, ia akan berhadapan dengan para hakim yang menangani kasus ini untuk menentukan apakah dia harus ditahan atau tidak pada hari Kamis, 17 Mei 2019, malam waktu setempat, seperti yang diminta oleh pihak jaksa penuntut.

2. Pengacara pelaku menyatakan tidak ada bukti yang ditunjukkan saat penyelidikan

twitter.com/InfosFrancaises

Pengacara dari Pechier, Jean-Yves Le Borgne, mengatakan selama penyelidikan berlangsung tidak menghasilkan bukti apa-apa. "Ada kemungkinan bahwa Dr. Pechier adalah penyebab dibalik keracunan ini, tetapi hipotesis ini tidak lain hanyalah sebuah hipotesis dan penyelidikan selama dua tahun ini tidak menunjukkan apa-apa sejauh dalam hal ini, anggapan tidak bersalah harus ditekankan," ungkap pernyataan dari Jean-Yves Le Borgne seperti yang dikutip dari France24.com.

Jaksa Etienne Manteaux mengatakan sebanyak 17 kasus telah ditahan yang melibatkan para pasien, di mana 7 diantaranya meninggal setelah dokter gagal menyelamatkan mereka. "Dia paling sering ditemukan dekat dengan blok operasi ketika kasus terjadi dan membuat diagnosa cepat dari masalah dan tindakan yang harus diambil, bahkan ketika tidak ada yang mengizinkan siapa pun untuk mencurigai overdosis potasium atau anestesi lokal," ungkap pernyataan dari Etienne Manteaux yang dikutip dari France24.com.

Baca Juga: Setelah 16 Tahun Buron, Pemimpin Basque Eta Ditangkap di Perancis

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya