TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Universitas di Inggris akan Diberi Tambahan Dana

Pemberian dana tersebut disambut baik oleh sektor pendidikan

Salah satu perguruan tinggi yang ada di Inggris. (Pixabay.com/Free-Photos)

London, IDN Times - Krisis keuangan akibat pandemi COVID-19 membuat pemerintah Inggris akan memberikan dana tambahan kepada universitas-universitas di Inggris dalam upaya mendukung mahasiswa dalam melanjutkan pendidikannya. Pemberian dana tambahan tersebut disambut baik oleh sektor pendidikan setempat. Bagaimana awal ceritanyaa?

1. Hal ini mengikuti paket bantuan pemerintah Inggris pada bulan Desember 2020 lalu

Ilustrasi uang. (Pixabay.com/PublicDomainPictures)

Dilansir dari The Guardian, universitas di Inggris akan diberikan tambahan sekitar 50 juta poundsterling atau setara dengan Rp960,3 miliar oleh pemerintah Inggris untuk mendukung mahasiswa dalam melanjutkan pendidikannya akibat kesulitan keuangan. Pendanaan tersebut telah disediakan setelah adanya gelombang mogok sewa dan protes besar-besaran yang dilakukan oleh para mahasiswa serta sebagian besar dari mereka membayar akomodasi yang tidak dapat mereka gunakan setelah diberitahu untuk belajar secara online dari rumah selama lockdown.

Ini mengikuti paket dana pemerintah sebesar 20 juta poundsterling atau setara dengan Rp384,1 miliar pada bulan Desember 2020 dan ditujukan untuk siswa yang paling membutuhkan, terutama mereka yang berjuang dalam memenuhi biaya tambahan untuk akomodasi alternatif dan akses ke pengajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19. Pendanaan baru telah disambut baik oleh sektor pendidikan, tetapi wakil rektor, staf universitas, dan mahasiswa mengatakan itu tidak cukup jauh, serta permintaan untuk pengembalian uang sekolah meningkat dan frustrasi pada keterbatasan pengalaman universitas secara online.

Baca Juga: Inggris Akan Bergabung ke Blok Perdagangan Bebas Asia-Pasifik

2. Sejumlah universitas dan penyedia akomodasi mengatakan tidak akan membebankan mahasiswa dalam hal biaya sewa aula universitas

Ilustrasi para mahasiswa dan mahasiswi. (Pixabay.com/StockSnap)

Presiden Persatuan Pelajar Nasional, Larissa Kennedy, mengatakan sebagian besar mahasiswa dan mahasiswi saat ini berada di bawah tekanan keuanagan yang ekstrim dan mereka terkadang terlambat membayar sewa dan tagihan serta perlu mengakses bank makanan. Hal ini dinilainya tidak cukup untuk mengatasi skala masalah. Begitu juga dengan Sekretaris Jenderal Perkumpulan Universitas dan Perguruan Tinggi, Dr. Jo Grady, mengatakan paket pendanaan bantuan skala kecil seperti ini hanyalah sebuah gips yang melekat dan bukanlah solusi atas masalah luas yang dihadapi sektor pendidikan.

Sejumlah universitas dan penyedia akomodasi mengatakan bahwa mereka tidak akan membebankan biaya sewa kepada siswa yang menggunakan aula universitas mereka. Pihak organisasi perwakilan untuk universitas di Inggris menilai tambahan 50 juta poundsterling atau setara dengan Rp960,3 miliar adalah langkah positif, tetapi meminta dana tambahan untuk dukungan kesehatan mental dan program bagi para mahasiswa dan mahasiswi. Sementara itu, sekitar 7 rektor dari berbagai universitas telah mengirimkan surat terbuka yang meminta pemerintah Inggris untuk memberikan keringanan bunga selama 15 bulan kepada siswa atas pembayaran biaya sekolah mereka.

Surat tersebut juga merekomendasikan agar pemerintah Inggris menyediakan dana keterampilan untuk memberikan kualifikasi jangka pendek yang akan meningkatkan prospek pekerjaan bagi para lulusan universitas yang sedang menganggur.

Baca Juga: Inggris Akan Bergabung ke Blok Perdagangan Bebas Asia-Pasifik

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya