TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Vaksin COVID-19 Tiongkok Telah Berhasil Uji Coba Menengah

Akan tetapi, tingkat antibodi yang dihasilkan masih rendah

ilustrasi suntik vaksin (pixabay.com/AhmadArdity)

Beijing, IDN Times - Vaksin COVID-19 buatan Tiongkok dikabarkan telah berhasil dalam uji coba tahap menengah. Meski demikian, di balik keberhasilan tersebut justru tingkat antibodi yang dihasilkan vaksin tersebut justru masih rendah. Bagaimana awal ceritanya?

1. Saat ini, sudah mencapai fase ketiga tahap uji coba vaksin Sinovac Biotech

Ilustrasi pemberian vaksin. (Pixabay.com/whitesession)

Dilansir dari BBC, seperti beberapa negara di dunia, Tiongkok juga ikut dalam membuat vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Sinovac Biotech dan saat ini sudah memasuki fase ketiga yang sudah berlangsung hingga saat ini. Meski demikian, berdasarkan jurnal ilmiah The Lancet ini, hanya tahap pertama dan kedua yang dipublikasikan untuk saat ini.

Menurut laporan ilmiah tersebut, CoronaVac dari Sinovac Biotech memicu tanggapan kekebalan tubuh yang cepat, meskipun penelitian yang dilakukan pada bulan April dan Mei 2020 tidak memberikan tingkat persentase keberhasilan vaksin.

Salah satu penulis jurnal ilmiah tersebut, Zhu Fengcai, mengatakan hasil yang didasarkan pada 144 peserta uji coba fase 1 dan 600 peserta uji coba fase 2, berarti vaksin itu cocok untuk penggunaan darurat. Menurut para pejabat setempat, hampir sekitar 60.000 orang telah menerima vaksin pada awal November 2020 ini. 

Baca Juga: Pengujian Vaksin Sinovac Tetap Berlanjut saat Vaksin AstraZeneca Terhenti

2. Brazil akan menerima vaksin buatan Tiongkok pada pekan ini

Ilustrasi vaksin. (Pixabay.com/Chillsoffear)

Brazil akan menjadi negara pertama yang mengimpor vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech dari Tiongkok sebanyak 46 juta dosis pada pekan ini. Negara bagian Sao Paulo menjadi yang pertama di Brazil dalam pendistribusian vaksin dalam jumlah massal, sementara pemerintah federal mengambil pendekatan yang lebih hati-hati dengan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc. 

Direktur pusat biomedis Butantan Institute di negara bagian Sao Paulo, Dimas Covas, mengatakan pada sidang Kongres Brazil hari Selasa, 17 November 2020, lalu mengatakan bahwa pihak Butantan Institute diharapkan memiliki 46 juta dosis Sinovac yang siap diberikan ke publik pada Januari 2021 untuk digunakan jika disetujui oleh pihak regulator kesehatan Brazil, Anvisa. Pihak Butantan Institute telah melakukan uji coba fase ketiga vaksin dengan hasil yang menyatakan tingkat keamanan yang sangat baik.

Covas mengatakan sebanyak 10.000 sukarelawan telah menerima sekitar 19.000 suntikan vaksin dua dosis, sedangkan 2.000 sukarelawan lainnya masih harus dilibatkan dalam uji coba. Pihak Anvisa mengatakan uji coba selama 36 jam minggu lalu setelah terjadi kematian seorang sukarelawan, yang dilaporkan polisi sebagai kasus bunuh diri dan pihak Butantan Institute mengatakan tidak ada hubungannya dengan uji coba vaksin tersebut. 

Baca Juga: Pakistan: Vaksin COVID-19 Pfizer Tidak Cocok untuk Negara Berkembang

Verified Writer

Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya