Kasus COVID-19 di Brazil Melonjak, Tiongkok Tawarkan Bantuan
Brazil belum melakukan Lockdown nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Brazil Jail Bolsonaro melakukan pertemuan diplomatik dengan Tiongkok pada Selasa (24/3). Bolsonaro menyetujui undangan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, untuk membahas mengenai penanganan bersama COVID-19 saat kota terbesar Brazil Sao Paulo memasuki hari pertama lockdown.
Sebelum adanya pertemuan diplomatik antara Brazil dan Tiongkok, terjadi perselisihan antara putra Bolsonaro dengan duta besar Tiongkok untuk Brazil, Yan Wanming. Presiden Brazil juga mendapat kritikan karena lambat dalam menangani COVID-19 sehingga jumlah kasus di Brazil semakin melonjak.
Baca Juga: Mencontoh Brazil, Jokowi Ingin Sukses Kembangkan Biodiesel Sawit
1. Kasus COVID-19 di Brazil meningkat karena pemerintah lambat menangani
Sebelum pertemuan diplomatik, putra dari Bolsonaro, Eduardo pekan lalu sempat berselisih dengan duta besar Tiongkok untuk Brazil, Yan Wanming. Eduardo me-retweet pernyataan Yan yang menyebut keluarga Bolsonaro sebagai racun besar, sebelum Yan menghapusnya. Yan mendapat teguran dari Menteri Luar Negeri Brazil, yang mengatakan seorang duta besar tidak pantas untuk melakukan hal seperti itu.
Bolsonaro sendiri telah mendapatkan kritikan pedas atas dirinya yang dianggap tidak serius dalam menghadapi COVID-19. Bahkan ia menyebutnya sebagai flu kecil dan meremehkan pedoman isolasi sosial. Tingkat kepuasan publik terhadapnya merosot ke level terendah sejak ia menjabat.
Akibat lambatnya penanganan COVID-19 di Brazil, hingga kini, terdapat lebih dari 2.200 kasus dan jumlah kematian 46 orang. Seorang pejabat Kementerian Kesehatan Brazil Wanderson de Oliveira mengatakan bahwa Brazil akan memperluas pengujian dalam beberapa hari mendatang.
Baca Juga: Di Tengah COVID-19, Puluhan Ribu Orang Padati Festival Musik Meksiko