Mencontoh Brazil, Jokowi Ingin Sukses Kembangkan Biodiesel Sawit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo akan mencontoh negara Brazil dalam mengembangkan energi yang berhasil mengerjakan bahan bakar hayati atau biofuel dari tebu yang dinamakan bioetanol. Menurut Jokowi, Brazil merupakan negara pertama di dunia yang berhasil mengembangkan bahan bakar alternatif tersebut.
"Negara Brazil sejak tahun 1970 sudah menggunakan produksi energi bioetanol dan sekarang sudah seratus persen menjadi E100. Saya ingin kita gak boleh kalah oleh Brazil, karena kita memiliki potensi jutaan liter minyak sawit untuk biodiesel," ujarnya saat menghadiri Rakornas Ristek BRIN di Gedung Graha Widya Bhakti, Puspiptek, Setu, Kota Tangerang Selatan, Kamis (30/1).
1. Jokowi sebut pengembangan sektor energi berbasis riset belum maksimal
Dalam acara yang sama, Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan tentang persoalan yang menyebabkan defisit neraca perdagangan khususnya dalam sektor energi.
Jokowi mengatakan ingin segera memecahkan persoalan-persoalan tersebut. Dia menyebut daya saing Indonesia di sektor energi belum beranjak selama bertahun-tahun. Salah satu penyebabnya, produksi industri nasional yang berbasis riset dan inovasi masih belum maksimal.
2. Jokowi bangga produksi sawit Indonesia 46 juta ton per tahun
Editor’s picks
Jokowi menjelaskan, lahan sawit yang dimiliki Indonesia mencapai 13 juta hektar, 45 persen di antaranya milik petani sawit dan sisanya milik perusahaan. Produksi kelapa sawit sudah mencapai 46 juta ton per tahun.
"Dan alhamdulillah, saat ini kita sudah mampu B20, tahun yang lalu, tahun ini kita sudah masuk B30, dan nanti akan menuju ke B40, B50, naik terus hingga B100," terangnya.
Baca Juga: IMS 2020: Menuju B100, Pemerintah Cari Alternatif Pengganti Sawit
3. Jokowi yakin lembaga penelitian dan kampus sanggup dorong pengembangan biodiesel dari sawit
Jokowi menegaskan, pengembangan bioenergi ini bukan sesuatu yang mustahil. Dia menyebut Indonesia punya banyak pakar hebat di sektor energi. Mereka tersebar di berbagai institut, universitas, dan lembaga penelitian baik pemerintah maupun swasta.
"Yang antara lain sudah berhasil membuat katalis. Katalis yang mengubah minyak sawit menjadi solar, mengubah minyak kelapa menjadi bensin, mengubah minyak kelapa menjadi avtur. Ini menurut saya luar biasa," kata dia.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Inalum Ambil 20 Persen Saham Divestasi Perusahaan Tambang Brazil