TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perempuan Maroko Ini Lawan Budaya Seksisme Lewat Karya Fotografinya

Tak mau dibungkam!

instagram.com/fatimazohraserri

Nador, Maroko, IDN Times - Apa sih budaya seksisme? Budaya yang membedakan hak dan posisi perempuan terhadap laki-laki, biasanya lewat kata-kata atau perlakuan tertentu. Misal, menilai wanita dari tampilan fisik atau meremehkan kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan tertentu. Kamu pasti pernah menemui orang-orang yang berpandangan demikian dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang kamu lakukan kemudian? 

Mungkin kebanyakan dari kita memilih diam, tidak peduli, beberapa mungkin mencoba melawan dan vokal menyuarakan keberatannya.

Biasanya sih itu tidak cukup, banyak kemudian perempuan yang berusaha melawan menggunakan karya yang lebih mengena. Seperti karya musik, puisi, tulisan, pidato, dan sebagainya. Kali ini kita akan berkenalan dengan sosok Fatima Serri yang melalui karya fotografinya berusaha melawan budaya seksisme.

1. Fatima Zohra Serri sejak kecil menyukai fotografi, tetapi justru menjadi akuntan

instagram.com/fatimazohraserri

Sejak kecil, Fatima yang berasal dari Maroko sangat menyukai seni fotografi. Ia sempat berniat kuliah fotografi di luar negeri, tetapi tak mendapat restu dari Ayahnya. Ia kemudian mengambil jurusan akuntansi dan kini bekerja menjadi akuntan.

Baca Juga: 10 Perilaku Seksisme yang Tanpa Sadar Sering Kita Lakukan, Mau Berubah?

2. Di sela-sela pekerjaannya, ia tetap menunaikan hobi fotografinya

instagram.com/fatimazohraserri

Namun, passion fotografi dalam dirinya tak padam. Di sela-sela aktivitasnya sebagai akuntan, Fatima tak berhenti memotret.

3. Tak tanggung-tanggung, ia fokus pada kritik terhadap budaya seksisme yang sering ia temukan di lingkungan tempat tinggalnya

graziame.com

Hasil foto Fatima tidak hanya indah, tetapi punya makna yang mendalam. Ia mengambil banyak insights dari budaya seksisme dan patriarki di lingkungan tempat tinggalnya. Melalui wawancara dengan media Vice misalnya ia mengungkap rasa kecewa dengan fakta bahwa banyak anak laki-laki yang bisa bersekolah tinggi hingga ke luar negeri, sementara anak perempuan justru dipaksa berhenti sekolah untuk belajar mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

4. Ini salah satu karya Fatima yang jadi sorotan dunia

vice.com

Di banyak negara, menstruasi dianggap sebagai hal yang tabu dibicarakan. Bahkan beberapa negara seperti India lebih parah lagi dalam memperlakukan perempuan yang sedang haid. Mereka dianggap kotor dan harus tidur di luar rumah, banyak dari mereka juga tidak punya akses ke pembalut yang higienis karena hambatan ekonomi. Inilah yang mendasari Fatima mengangkat isu ini dalam karyanya.

Baca Juga: Dinilai Seksisme, Produsen Sepatu Ini Dihujat

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya