TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eks Presiden Afghanistan Minta Sekolah Perempuan Dibuka Kembali

Taliban membatasi akses pendidikan terhadap perempuan

Anggota Taliban mengarahkan senjatanya ke arah pengunjuk rasa, saat warga berdemo dan menyerukan slogan selama protes anti-Pakistan, dekat kedutaan Pakistan di Kabul, Afghanistan, Selasa (7/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, mendesak Taliban untuk membuka kembali sekolah dan universitas bagi perempuan serta menekankan pentingnya akses pendidikan bagi semua kalangan. Hal itu disampaikannya dalam peringatan kemerdekaan Afghanistan yang ke-104, yang jatuh pada Sabtu (19/8/2023).

Karzai mengungkapkan bahwa ilmu pengetahuan dibutuhkan demi tercapainya perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemerdekaan sejati.

"Pada hari bersejarah ini, saya sekali lagi meminta pemerintahan Taliban untuk membuka gerbang sekolah dan universitas untuk anak perempuan secepat mungkin dan memberikan pendidikan bagi setiap orang di seluruh negeri. Dengan menyelamatkan diri dari ketergantungan pada orang lain, kita akan memperoleh kemerdekaan dalam arti yang sebenarnya dan memiliki negara mandiri,” kata Karzai, dikutip dari Khaama.

Baca Juga: Terbaru, Taliban Larang Partai Politik Beroperasi di Afghanistan

1. Dua tahun pemerintahan Taliban belum menunjukkan tanda-tanda positif

Mantan presiden itu juga menekankan perlunya mengatasi tantangan, mencapai perdamaian, menuntut penguatan persatuan nasional, meningkatkan keharmonisan, dan segera memulai pembicaraan intra-Afghanistan.

Dia meyakini bahwa langkah-langkah itu penting untuk menyelesaikan masalah dan membangun stabilitas di dalam negeri.

Tanggal 15 Agustus lalu juga menandai dua tahun pemerintahan Taliban di negeri itu. Sejak kembali berkuasa, Taliban telah menerapkan kembali kebijakan ketat seperti masa-masa pemerintahan sebelumnya pada akhir 1990-an, termasuk membatasi hak-hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan kehadiran mereka di ranah publik.

2. Taliban belum mencapai kesepakatan tentang pembukaan kembali sekolah bagi perempuan

Sementara itu, pejabat Kementerian Pendidikan Afghanistan mengatakan, pemerintah Taliban belum mencapai kesepakatan tentang pembukaan kembali sekolah bagi perempuan.

“Belum ada pengumuman resmi dari pimpinan Imarah Islam terkait pembukaan kembali sekolah untuk siswi kelas 7-12,” kata juru bicara Kementerian Pendidikan, Aziz Ahmad Riyan, dikutip dari TOLO News.

Namun, pihaknya menambahkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan rencana untuk pembentukan kurikulum pendidikan yang baru.

“Bagaimana seseorang bisa memperbaiki kerusakan selama 20 tahun terakhir dalam satu tahun?” kata Wakil Menteri Pendidikan Abdul Khaliq Sadiq.

Tahun lalu, juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan bahwa sekolah untuk anak perempuan akan dibuka kembali dalam beberapa bulan ke depan. Namun, siswa perempuan di atas kelas enam sampai saat ini belum diizinkan kembali ke sekolahnya.

Baca Juga: Taliban: Marwah Perempuan Akan Hilang Jika Wajahnya Dilihat Laki-laki

Verified Writer

Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya