TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kunjungan Perdana, Raja Charles Puji Hubungan Inggris-Jerman

Charles juga puji bantuan Jerman ke Ukraina

kunjungan Raja Charless III di Jerman (instagram.com/theroyalfamily)

Jakarta, IDN Times - Raja Charles III menyampaikan pidatonya di majelis rendah Parlemen Jerman, Bundestag, pada Kamis (30/3/2023). Kunjungan ke parlemen merupakan agenda hari kedua dalam kunjungan luar negeri pertama sejak menjadi raja Inggris, dilansir DW.

"Istri saya dan saya sendiri sangat, sangat senang tur luar negeri pertama saya sebagai raja adalah undangan ke Jerman," kata Charles saat membuka pidatonya dalam bahasa Jerman, sambil sesekali bergantian dengan bahasa Inggris. 

"Saya sangat senang bahwa saya dapat berbicara di sini hari ini untuk menegaskan kembali komitmen antara negara kita atas dasar persahabatan," katanya. 

Pada kesempatan tersebut, dia juga memuji bantuan Jerman untuk Ukraina dalam pertahanan negara melawan Rusia.

"Keputusan Jerman, untuk memberikan dukungan militer yang begitu besar ke Ukraina adalah keputusan yang sangat berani, penting, dan disambut baik," kata raja.

Ia pun mengungkapkan terima kasih kepada rakyat Jerman atas kebaikan mereka setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II pada tahun lalu. Ia mengatakan bahwa dia dan keluarganya sangat tersentuh ​​dengan pesan-pesan yang ditulis dalam buku belasungkawa di seluruh Jerman.

Sebelum berpidato di Bundestag, Charles juga bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan mengunjungi pasar petani di Berlin, dilansir ABC News.

Baca Juga: Lansia di Inggris Dibakar Usai Pulang dari Masjid  

1. Kunjungan perdana Charles ke luar negeri sebagai raja

Raja Charles ditemani permaisuri Camilla tiba di Jerman pada Rabu sore (30/3/2023). Keduanya disambut oleh Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier dan istrinya Elke Büdenbender di Gerbang Brandenburg Berlin dengan sambutan seremonial termasuk penghormatan militer.

Pasangan kerajaan Inggris itu kemudian menghadiri jamuan makan malam di istana kepresidenan

"Menjelang Kunjungan Kenegaraan pertama kami ke Jerman, kami sangat menantikan untuk bertemu dengan semua orang yang membuat negara ini begitu istimewa. Merupakan kegembiraan yang besar untuk dapat melanjutkan memperdalam persahabatan yang telah lama terjalin antara kedua negara kita," kata Charles dan Permaisuri Camilla di Twitter melalui akun Keluarga Kerajaan.

Steinmeier mengatakan, fakta bahwa Charles memilih Prancis dan Jerman untuk kunjungan kenegaraan pertamanya, bahkan sebelum penobatannya pada Mei, merupakan "isyarat Eropa" yang penting.

"Hari ini, tepat enam tahun setelah Inggris mulai keluar dari Uni Eropa, kami membuka babak baru dalam hubungan kami," ujarnya.

Selama kunjungan tiga hari itu, Charles akan menghadiri pertemuan yang mencerminkan masalah yang sedang dihadapi kedua negara tersebut, seperti pelestarian lingkungan, krisis Ukraina, sekaligus memberikan penghormatan kepada korban perang dunia II di Jerman.

Charles yang kini berusia 74 tahun naik tahta setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II, pada September 2022. Penobatannya sebagai raja Inggris akan dilakukan pada 6 Mei mendatang.

Mantan suami putri Diana itu seharusnya melakukan perjalanan pertama ke Prancis, namun kunjungan itu terpaksa ditunda setelah terjadi protes reformasi pensiun yang berakhir ricuh.

2. Upaya memperbaiki hubungan dengan negara Eropa

Raja Charles juga dijadwalkan mengunjungi pembangkit tenaga listrik Uni Eropa (UE) Prancis dan Jerman, untuk membangun kembali hubungan Inggris dengan blok tersebut setelah Brexit. 

Di samping itu, Charles ingin menunjukkan bahwa Inggris memiliki prinsip yang sama dengan negara Eropa lainnya dalam memerangi Rusia, dilansir Al Jazeera.

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, berharap niat baik dalam kunjungan itu dapat membuka jalan bagi kemajuan dalam masalah lain pasca-Brexit, termasuk kembalinya Inggris ke program UE yang mendanai penelitian ilmiah di seluruh Eropa.

"Saat itu banyak yang khawatir bahwa Brexit dapat membuat Jerman dan Inggris berpisah. Namun, itu tidak terjadi,” kata Steinmeier dalam pidatonya dalam jamuan makan malam pada Rabu.

"Terlalu kuat ikatan antara negara kita, terlalu dekat persahabatan antara rakyat kita, terlalu berharga upaya rekonsiliasi setelah dua perang dunia," tambah Steinmeier. 

Baca Juga: Gagal Tangani Pelecehan Seksual di Gereja, Uskup Jerman Undurkan Diri 

Verified Writer

Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya