PBB: 183 Orang Tewas Akibat Konflik Ethiopia Sepanjang Juli 2023
Badan tersebut meminta otoritas hentikan kekerasan segera
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan, sedikitnya 183 orang tewas akibat bentrokan antara pasukan militer dan kelompok milisi di wilayah Amhara, Ethiopia, sepanjang Juli 2023.
“Kami sangat prihatin dengan memburuknya situasi hak asasi manusia di beberapa wilayah di Ethiopia,” kata juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB, Marta Hurtado, pada Selasa (29/8/2023).
“Di wilayah Amhara, menyusul meningkatnya bentrokan antara militer Ethiopia dan milisi regional Fano, dan deklarasi keadaan darurat pada tanggal 4 Agustus, situasinya semakin memburuk. Setidaknya 183 orang tewas dalam bentrokan sejak Juli," tambah dia, dikutip dari France24.
Baca Juga: Komunitas LGBTQ+ Ethiopia Hadapi Kekerasan dan Ancaman di TikTok
1. Otoritas umumkan keadaan darurat selama enam bulan pasca konflik
Pada April, pemerintah federal mengumumkan bakal membubarkan pasukan regional di seluruh negeri. Tindakan tersebut memicu protes dari kelompok nasionalis Amhara yang mengatakan hal itu akan melemahkan wilayah mereka.
Bentrokan kemudian meletus pada awal Juli antara tentara nasional dan pejuang lokal yang dikenal sebagai Fano. Situasi ini mendorong pihak berwenang di Addis Ababa pada 4 Agustus mengumumkan keadaan darurat selama enam bulan.
Hurtado mengatakan, status tersebut memberilan kewenangan luas bagi pihak berwenang untuk menangkap tersangka tanpa perintah pengadilan, memberlakukan jam malam, dan melarang pertemuan publik.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.