TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Swiss Cabut Aturan Tambahan Bagi Laki-laki Gay yang Ingin Donor Darah

Masa tunggu wajib sebelum mendonor darah kini menjadi sama

ilustrasi donor darah (unsplash.com/Nguyễn Hiệp)

Jakarta, IDN Times - Swiss mencabut aturan tambahan terhadap laki-laki gay yang mendonorkan darahnya. Dengan begitu, laki-laki homoseksual di Swiss akan diperlakukan setara dengan laki-laki heteroseksual dalam hal masa tunggu wajib sebelum mendonor darah.

“Saya terharu kami berhasil, terutama setelah perjuangan yang panjang,” kata Delabays, anggota dewan komunal di Ecublens, yang mewakili Partai Demokrat Bebas Liberal Swiss (FDP), dikutip Reuters.

“Dalam beberapa hal, saya pikir ini adalah halaman kecil dalam buku sejarah yang mengatakan. Pada 1 November 2023, Swiss mengizinkan kaum homoseksual untuk mendonorkan darahnya dengan lebih mudah," tambah dia pada Rabu (1/11/2023). 

Menurut peraturan baru Swiss, masa tunggu empat bulan kini berlaku untuk semua orang setelah kontak seksual terakhir, atau masa tunggu 12 bulan jika kontak seksual telah terjadi dengan lebih dari dua pasangan dalam empat bulan terakhir.

Baca Juga: RS Indonesia di Gaza Hanya Mampu Beroperasi 48 Jam Lagi, Duh! 

1. Swiss melarang laki-laki gay mendonorkan darah sebelum 2017

Sejak munculnya epidemi HIV/AIDS pada 1980-an, Swiss secara sistematis melarang laki-laki gay mendonorkan darahnya.

Namun pada 2017, laki-laki homoseksual kemudian diperbolehkan mendonorkan darah, dengan syarat 12 bulan telah berlalu sejak terakhir kali melakukan hubungan seks homoseksual.

"Perasaan utama yang kami miliki adalah 'akhirnya'. Akhirnya kami dapat mengambil bagian dalam masyarakat dengan cara ini," kata Gaé Colussi, pejabat regional Swiss yang berbahasa Prancis di Pink Cross, yang mewakili kepentingan laki-laki gay dan biseksual di seluruh negeri.

2. Aturan didukung oleh otoritas medis Swiss

Swiss Transfusion SRC, yang menjamin pasokan darah Swiss, mengajukan permintaan kepada otoritas medis untuk merevisi kriteria berdasarkan penilaian risiko perilaku seksual, situasi epidemiologi di Swiss, dan data dari negara-negara yang telah mencabut pembatasan.

SwissMedic, otoritas yang melisensikan dan memantau produk terapeutik, menyetujui perubahan tersebut.

“Kriteria baru yang tidak memenuhi syarat mendefinisikan dengan lebih tepat bahwa memang perilaku berisiko, dan bukan orientasi seksual tertentu, yang mendasari ketidaklayakan. Ini adalah sesuatu yang kami dukung," kata SwissMedic dalam sebuah pernyataan. 

Baca Juga: Penyelidikan Spanyol Sebut 200 Ribu Anak Dilecehkan Pastor

Verified Writer

Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya