RS Indonesia di Gaza Hanya Mampu Beroperasi 48 Jam Lagi, Duh! 

RS Indonesia sudah tidak bisa menampung pasien

Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara, kemungkinan besar tak akan bisa beroperasi lagi dalam 48 jam ke depan. Kondisi diperburuk, ketika rumah sakit tersebut sudah tidak mampu lagi menampung korban terluka dan jasad akibat serangan Israel. 

Sampai hari ini, RS Indonesia di Gaza terus menerus menerima pasien terluka dan jasad korban tewas akibat diberondong pasukan Israel. Bahkan, ada 200 orang yang kini masih menjalani rawat inap di rumah sakit sumbangan dari rakyat Indonesia ini.

"Kurang dari 48 jam lagi, RS Indonesia akan berhenti karena tidak ada bahan bakar untuk menjalankan generator," begitu pernyataan dari dr Athef di laman X @mercindonesia, Rabu (1/11/2023).

1. Sejarah RS Indonesia di Gaza

Pembangunan rumah sakit ini didanai sepenuhnya oleh donasi rakyat Indonesia, tanpa campur tangan bantuan negara asing. Dinamakan RS Indonesia, sebagai bukti Indonesia dan Palestina berjalan beriringan. Ini sejalan dengan dukungan penuh Indonesia untuk kemerdekaan Palestina.

RS Indonesia dibangun sejak 14 Mei 2011 dalam dua tahap pembangunan. Tahap pertama rampung pada akhir April 2012 dan kedua selesai di 1 November 2012.

Pembangunan tahap kedua RS Indonesia ini juga diawasi langsung oleh tim MER-C Indonesia, dengan tiga relawan yang bekerja untuk menolong rakyat Palestina akibat gempuran Israel.

Baca Juga: Dubes Palestina di PBB: Gaza Sekarang Menjadi Neraka di Dunia

2. Sebanyak 2.000 warga Palestina mengungsi ke RS Indonesia

RS Indonesia di Gaza Hanya Mampu Beroperasi 48 Jam Lagi, Duh! Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Sementara itu, tim MER-C mengatakan sekitar 2.000 warga Palestina mengungsi ke RS Indonesia karena tempat tinggalnya sudah hancur terkena serangan Israel. Mereka ditempatkan di basement RS Indonesia.

RS Indonesia juga masih terus menerima korban terluka dan jasad tewas, jumlahnya lebih dari 1.000 orang. Dari korban terluka, sekitar 200 orang masih menjalani rawat inap di RS Indonesia.

3. Situasi Gaza belum kondusif

Menurut tim MER-C, sampai hari ini situasi Gaza belum kondusif. Warga hanya bisa keluar di waktu tertentu, hanya untuk membeli bahan makanan serta mengambil air bersih yang hanya bisa diambil pada sore hari.

Wisma RS Indonesia juga mengalami kerusakan berat. Terlihat dari video yang dibagikan, plafon dalam RS Indonesia ambruk.

Baca Juga: Nestapa Warga Gaza: Setiap 15 Menit Kami Menangis Ketakutan

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya