TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenlu Sebut Mayoritas Korban TPPO Online Scams Milenial Problematik

Lapangan kerja dalam negeri terbatas jadi salah satu faktor

(Ilustrasi perdagangan orang) IDN Times/Kevin Handoko

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri telah memetakan korban perdagangan orang dalam penipuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Mayoritas korban disebut sebagai milenial yang problematik dalam hidupnya.

"Dari pendalaman yang kami lakukan secara umum rata-rata dari mereka punya masalah, punya masalah keuangan, ada juga yang memiliki masalah keluarga, dulunya pengguna narkoba,” kata Direktur Perlindungan Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha di Mabes Polri, seperti dilansir ANTARA, Selasa (16/5/2023).

Baca Juga: Bareskrim Polri Ringkus 2 Pelaku Kasus TPPO ke Myanmar

1. Lapangan kerja dalam negeri yang terbatas jadi salah satu faktor

(Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha) Tangkapan layar TV Parlemen

Judha menyebut ketersediaan lapangan di dalam negeri yang kurang juga menjadi salah satu faktornya. Sebab, Warga Negara Indonesia (WNI) cenderung mencari kerja ke luar negeri.

"Masalah-masalah tersebut yang kemudian mereka terdorong untuk bisa mencari uang dengan cara yang singkat dan mudah,” katanya.

2. Pendidikan tinggi tak menjamin pekerja selamat dari TPPO

Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha (Dokumentasi Kemenlu)

Latar belakang pendidikan dan pengetahuan tinggi tidak menjamin pekerja migran Indonesia aman dari perdagangan orang online scams. Contohnya di Filipina, sebanyak 242 orang WNI ditangkap bersama seribu lebih warga 11 negara lain sebagai pekerja online scams di Filipina.

"Nah, pertanyaannya kalau mereka berpendidikan kok mudah ditipu,” kata Judha.

Baca Juga: Jokowi Ajak Negara Anggota ASEAN Tindak Tegas Pelaku TPPO 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya