TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2 Gedung di India Dirobohkan Pakai 3.500 Kilogram Bahan Peledak

Kedua gedung itu merupakan bangunan ilegal

Ilustrasi gedung. (Unsplash.com/Scott Webb)

Jakarta, IDN Times - Otoritas India pada Minggu (28/8/2022) merobohkan dua gedung apartemen di Noida, New Delhi. Pembongkaran dilakukan setelah bangunan itu dinilai melanggar aturan.

Kedua gedung itu memiliki tinggi sekitar 100 meter dan masing-masing memiliki 32 dan 29 lantai. Gedung itu masih belum ditempati karena masih dalam tahap pembangunan.

Baca Juga: Ratusan Warga India Demo, Tolak Pembebasan 11 Pelaku Pemerkosaan

1. Mahkamah Agung menemukan adanya pelanggaran

Ilustrasi palu pengadilan. (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Melansir Associated Press, gedung itu dirobohkan hanya dalam beberapa detik. Tapi, keputusan pembongkaran harus melewati proses pengadilan selama 12 tahun antara penduduk di daerah setempat dan pengembang.

Mahkamah Agung menemukan bahwa pembangun telah berkolusi dengan pejabat pemerintah dan melanggar undang-undang yang melarang konstruksi dalam jarak tertentu dari bangunan terdekat.

Mahkamah Agung mengatakan, dua gedung itu merupakan bangunan ilegal karena pihak kontruksi tidak mendapat persetujuan wajib dari pemilik apartemen lain di kawasan itu.

Di Twitter, banyak orang menilai keputusan menghancurkan gedung itu adalah tindakan tegas terhadap korupsi dan akan menjadi contoh serta peringatan bagi perusahaan konstruksi lainnya.

2. Gedung dirobohkan dengan 3.500 kilogram bahan peledak

Kedua gedung tersebut merupakan bangunan tertinggi di India yang dirobohkan. Penghancuran dilakukan Edifice Engineering, yang bekerja sama dengan Jet Demolition dari Afrika Selatan, menghabiskan biaya 180 juta rupee (Rp33,4 miliar).

"Itu akan masuk dalam lima pembongkaran teratas di dunia dalam hal tinggi, volume, baja, dan kekencangan struktur,” kata Utkarsh Mehta dari Edifice Engineering.

Mehta menyampaikan, untuk meratakan kedua gedung itu dibutuhkan 3.500 kilogram bahan peledak. Para ahli menggunakan metode penghancuran air terjun, di mana satu lantai runtuh di lantai berikutnya.

Joe Brikmann, direktur Jet Demolition, mengatakan sebelum gedung dirobohkan dia yakin tidak ada bahaya yang akan datang ke gedung-gedung yang berdekatan.

“Bangunan di kawasan ini berada di zona seismik tinggi (zona IV) dan dibangun untuk mengalami gempa yang jauh lebih kuat daripada getaran akibat ledakan. Kami yakin bahwa ledakan menara tidak akan menyebabkan kerusakan pada properti,” katanya.

Baca Juga: India Umumkan Imbauan soal Flu Tomat, Tidak Hanya Serang Anak-anak

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya