Boy Scouts of America Bayar Rp12,2 Triliun Kepada Korban Pelecehan
Pada 2020 BSA menyatakan telah bangkrut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington, DC, IDN Times - Boy Scouts of America (BSA), organisasi Pramuka Amerika Serikat (AS), yang telah berusia 111 tahun menghadapi kasus klaim pelecehan seksual. Untuk menangani kasus tersebut selain memintaa maaf, BSA pada hari Kamis (1/6/2021) telah mencapai kesepakatan kompensasi senilai 850 juta dolar AS (Rp12,2 triliun) dengan pengacara yang mewakili sekitar 60.000 korban pelecehan seksual.
Pembayaran kompensasi itu dianggap sebagai penyelesaian pelecehan seksual terbesar dalam sejarah AS. Namun, tidak semua kelompok pengacara yang mewakili korban setuju dengan kompensasi yang diajukan.
Baca Juga: YouTuber Meksiko Ditangkap Atas Kasus Pornografi Anak
1. Menghentikan tuntutan hukum
Dilansir The Guardian, dalam penyelesaian klaim pelecehan seksual, pengacara BSA pada Kamis malam (1/6/2021) telah mengajukan surat ke pengadilan, yang menguraikan perjanjian dukungan restrukturisasi dengan pengacara yang mewakili korban pelecehan. Perjanjian itu juga mencakup pengacara yang mewakili dewan Pramuka lokal dan pengacara yang ditunjuk untuk mewakili korban yang mungkin mengajukan klaim di masa depan.
BSA telah melakukan negosiasi intensif selama berbulan-bulan dengan para debitur, yang telah mencapai resolusi dengan setiap pejabat dan konstituen kreditur utama dalam kasus-kasus bab 11 ini, menurut keterangan pengacara. Bab 11 mengacu pada perlindungan kebangkrutan, sebuah fasilitas hukum yang memungkinkan perusahaan-perusahaan yang berjuang untuk terus beroperasi. BSA juga sementara ini sedang bernegosiasi dengan berbagai lembaga keuangan, serikat pekerja atau pengadilan.
Pada Februari 2020 BSA telah mencari perlindungan kebangkrutan, yang bergerak untuk menghentikan ribuan tuntutan hukum dan mencari dana kompensasi untuk korban yang dilecehkan saat masih menjadi anak-anak beberapa dekade lalu.
Dalam penyelesaian kasus, Doug Kennedy, salah satu dari sembilan korban yang dipilih oleh Departemen Kehakiman mengatakan kepada BBC, Jumat (2/6/2021), dia memilih untuk membuat kesepakatan penyelesaian yang diusulkan dengan publik BSA.
"Sangat sulit bagi saya untuk mengatakan bahwa Pramuka melakukan hal yang benar. Mereka melakukan yang terbaik yang mereka bisa saat ini. Yang benar-benar penting dari sudut pandang penyintas adalah semua perusahaan asuransi itu dibayar dengan iuran kami. Anak-anak mengumpulkan uang untuk menjadi anggota Pramuka dan sebagian darinya digunakan untuk membayar polis-polis itu. Dan yang kami minta sekarang adalah perusahaan asuransi itu melunasi uang yang mereka ambil selama beberapa dekade yang lalu."
Baca Juga: Jaksa Agung AS Perintahkan Tunda Sementara Semua Eksekusi Mati
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.