TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gubernur Oklahoma Hentikan Eksekusi Mati Julius Jones

Ada keraguan publik bahwa Jones adalah pelaku penembakan

Potret gubernur ke-28 Oklahoma, John Kevin Stitt (nga.org/governor)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Oklahoma, Kevin Stitt pada hari Kamis (18/11/2021) mengeluarkan grasi untuk menghentikan eksekusi mati Julius Jones, seorang terpidana yang akan disuntik mati sebagai hukuman karena menembak mati Paul Howell pada 1999. Grasi ini dikeluarkan beberapa jam sebelum Jones akan dieksekusi.

Dalam kasus pembunuhan lebih dari dua dekade lalu ini Jones telah berulang kali membantah bersalah, dia mendapat dukungan dari publik di Amerika Serikat (AS) yang meyakini adanya kesalahan proses hukum yang membuat Jones sebagai tersangka pembunuhan.

1. Ada rekomendasi untuk menghentikan eksekusi

Dalam suatu pernyataan melalui Twitter, Gubernur Stitt mengatakan keputusan diambil setelah mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh dan meninjau materi kasus ini, yang memutuskan untuk mengubah hukuman menjadi penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Dewan Pengampunan dan Pembebasan Bersyarat Oklahoma telah dua kali melakukan pemungutan suara, dengan suara 3-1 untuk merekomendasikan gubernur menghetikan eksekusi dan memberikan kemungkinan pembebasan bersyarat.

Melansir dari Sky News, pengacara Jones telah mengajukan permintaan darurat pada beberapa jam terakhir pada hari Kamis untuk menghentikan eksekusi. Dalam permintaannya mengatakan prosedur suntik mati di Oklahoma dapat membuat tersangka mengalami penderitaan yang parah sebelum meninggal.

Permintaan ini mengutip ekskusi pada 28 Oktober terhadap John Marion Grant, yang mengalami kejang-kejang dan muntah setelah suntikan diberikan. Grant merupakan terpidana pertama di Oklahoma yang dieksekusi setelah serangkaian eksekusi suntik mati yang menimbulkan penderitaan bagi tersangka pada 2014 hingga 2015.

Pengacara Jones mengatakan keputusan Stitt sebagai langkah penting untuk memulihkan kepercayaan publik pada sistem peradilan pidana dengan memastikan Oklahoma tidak mengeksekusi orang yang tidak bersalah. Pengacara ini berharap Jones diberikan pembebasan bersyarat karena banyak bukti menunjukkan dia tidak bersalah.

Baca Juga: Terlibat Masalah Rasisme, Seorang Mahasiswi Oklahoma Dikeluarkan

Melansir dari The Guardian, eksekusi Jones menimbulkan protes di Oklahoma dan wilayah AS lainnya. Protes dilakukan siswa sekolah menengah di seluruh Kota Oklahoma yang tidak berada di kelas untuk melakukan aksi menolak eksekusi. Mereka yang mendukung Jones ini juga berkumpul di luar rumah Gubernur Stitt.

Dukungan untuk Jones juga hadir dari banyak pesohor di AS, salah satunya Baker Mayfield, atlet NFL dari klub Cleveland Browns, dengan mata berkaca-kaca pada hari Rabu telah ikut menyuarakan penolakan terhadap eksekusi.

Ibu Jones, Madeline Davis-Jones, pada hari Rabu berbicara kepada sekitar 300 orang, banyak dari mereka pejalar dari sekolah menengah, yang berkumpul di luar kantor Stitt untuk memberikan dukungan. Ibu Jones mengatakan dia tidak ingin anaknya dieksekusi, dia menyerukan agar dilakukan pengadilan yang adil.

Dukungan untuk Jones juga hadir dari perwakilan Uni Eropa di AS, Stavros Lambrinidis yang telah mengirim surat kepada Stitt, meminta untuk memberikan grasi kepada Jones.

Petisi yang dikumpul untuk memberikan dukungan grasi mengatakan Jones mendapat hukuman mati karena adanya kerusakan mendasar dalam sistem hukum yang memutuskan kesalahannya, termasuk pembelanya yang tidak efektif dan tidak berpengalaman, adanya bias terhadap kulit hitam, dan dugaan pelanggaran penuntutan.

Kasus Jones telah menarik banyak perhatian setelah dibahas dalam sebuah film dokumenter, The Last Defense, yang diproduksi oleh ABC pada 2018.

2. Dukungan untuk Jones

Julius Jones, seorang tersangka pembunuhan Paul Howell. (Twitter.com/Legal Defense Fund)

Baca Juga: 10 Aturan Aneh Makanan, Hati-hati Burger di Minnesota dan Oklahoma 

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya